Dalam detak napas liar menatap. Harapan-harapan masih membunyikan makna kata sesuap. Pengap dalam lingkup harap yang semakin senyap.
Sebuah potret perjuangan, masih bersandar di sebatang tonggak. Sedang lalu-lalang, kaku bergerak. Melewati lorong-lorong bidak, dan mengangguk,"Tidak."
Perjuangan adalah perjuangan. Bukan sekedar tengadah tangan. Tetapi, tangan-tangan perjuangan mulai terkulai, di antara nyanyian sumbang kematian demi kematian.
Sebuah potret perjuangan, masih bersandar berkasur badan. Mengusap keringat dingin sang putra dalam pangkuan. Sementara lalu-lalang, kaku bergerak menuju kesepian.
O... getar terpendar di sebatas iba.
Lirih berujar,"Ibu, maafkan anak-anak bangsamu".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI