Rumah penyederhanaan, dari luar dan dalam. Terbuat dari jerami-jerami hasil panen sepersekian.
Sang Tuan mengerutkan kening! Meminta catatan-catatan tanpa digunting-gunting.
Kami tak biasa mencatat dan hitung-hitungan ada di kepala. Apakah Tuan ingin memecahkan isi kepala? Tak pernah bosan meminta apapun yang Tuan inginkan? Baik, pasang lagi telinga, Tuan.
Sepersekian, kami dapat dari harga pupuk yang sulit dinalar. Sepersekian, kami dapat dari ongkos-ongkos yang selalu naik dan Tuan biarkan. Sepersekian, kami punguti dari harga gabah yang tak pernah menaikkan derajat impian orang-orang pekerja di sawah-sawah yang tinggal sepersekian.
Ada lagi, Tuan. Kami hanya mampu membuat gubuk dari jerami, sebab pajak-pajak diperebutkan oleh tikus-tikus negeri sendiri. Kalau sudah kami giring ke sini, pasti Tuan kembali berorasi tentang aksioma "Konspirasi Ekonomi Globalisasi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H