Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Puisi: Kotoran Politik

Diperbarui: 1 Juni 2021   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bingung. Sumber: Hier und jetzt endet leider meine Reise auf Pixabay aber on Pixabay.com

Adalah kewajaran mengambil saripati dan membuang ampas-ampas kehidupan. Untuk apa? Agar kehidupan menemukan makna dan berjalan sesuai kodrat lahiriah. Tidak menumpuk beban. Tidak pula terkubur dalam kubangan "kematian-kematian".

Lalu, engkau memoles lebih makna kematian menjadi sebuah "Tata cara kehidupan di lingkungan".

Ada "banyak diam". Ada sedikit gelengan. Jalan tengah pertukaran otak kiri dan otak kanan menetaskan gagasan-gagasan. Subyektifitas menemukan logika sebagai keranjang buah tangan kebersamaan.

Waktu menggelinding dan hanya Ilahi Rabbi yang mampu menghentikannya. Sementara keranjang buah tangan, telah menunggui ampas-ampas kehidupan bertransformasi mewujud "kotoran politik".

Diam lebih baik. Sebab lubang-lubang kematian telah dipersiapkan. Apakah kau ingin menegasikannya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline