Di suatu sore. Engkau berlari. Mengejar suara merdu dan mendayu.
"Dari pinggir sawah itu." Katamu. Yakin.
Engkau mungil dan memang centil. Betah memandangi tumpukan kerikil-kerikil. Betah mengail titik-titik pasir. Dan jahil, masih kau tempatkan di mata kail.
Langkahmu, gesit menapaki pagar. Melompati kesucian dalam sepi. Dan memang, sepimu belum mencipta gelombang kehidupan.
Engkau kadang lebih memimpikan awang-awang kehidupan. Sempat memalingkan surau seakan tanpa mahkota.
Tidak!.
Mahkotamu ada pada surau itu. Dia tidak kecil, jika kau mampu memindahkan ilmu dan maknanya, dari Sang Ustadz Kelana.
Probolinggo, 27 Maret 2021
Puisi Oleh: Arif R. Saleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H