Siang membawa kejengahan. Kelaparan memaksa makhluk-makhluk ke luar sarang. Kemahfuman adalah perjuangan titipan Tuhan.
Monokrasi menerawang. Memperkokoh batas-batas angkuhnya kekuasaan. Saat makhluk-makhluk mungil memperjuangkan hak makna kehidupan, obstruksi merapat barisan.
Dalam kesendirian, manisnya kehidupan tak semanis hidangan di meja tuan dan puan. Ada jungkir balik banting tulang. Ada kemiringan-kemiringan pikiran nan tak lumrah dilakukan.
Tuan, istana nun jauh pijakan cakra manggilingan. Puan, kehidupan bukanlah remahan kapitalis birokrat keabadian. Izinkan jalan istana lebar membentang, memaknai hidup sebagai titipan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H