Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa
Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia
Nukilan lirik lagu "Melukis Senja" Budi Doremi mengingatkanku pada sosok Ibu. Dua tahun, pandemi korona menghalangiku memeluk kasih sayangnya nan tulus dan kurindukan di tiap waktu. Dua lebaran yang membuat hati Ibu "mungkin terluka".
Dua hari raya Idul Fitri kami tak dapat saling berbagi cerita. Ditemani sajian khas lebaran di meja tamu. Spesial menu "Lontong Campur Glenmore" siap dinikmati di meja makan setelah ibadah salat Idul Fitri. Makanan favorit keluargaku.
Ibu, hanya selembar surat mampu menumpahkan rinduku padamu, melebihi kangenku pada "Lontong Campur Glenmore". Sajian istimewa kaya rasa rempah nan lezat yang selalu Ibu hadirkan untuk anak-anakmu, dan cucu-cucumu yang semakin menggemaskan.
Ibu, izinkan kutulis surat ini sekedar mengisi kebersamaan, sedikit menghadirkan suasana gembira, dan berbagi cerita di hari nan fitri.
Probolinggo, 09 Mei 2021
Ibu, bagaimana kabarnya?
Semoga selalu sehat dan bahagia di Glenmore yang ngangeni.
Ibu, saat surat ini dibuka tepat di hari nan fitri, maaf sekali lagi aku haturkan dengan tulus. Keadaan kembali menghalangi kita untuk dapat berkumpul dan bersama menumpahkan rasa rindu.
Ibu, aku rindu sekali di dekat ibu. Rinduku melebihi lezatnya "Lontong Campur Glenmore" yang biasa Ibu sajikan sesaat setelah selesai salat Ied. Sajian istimewa kaya rasa rempah nan nikmat. Masihkah Ibu buat di hari kemenangan ini?