Lima bunga berputik. Berjejer di hamparan sawah membatu. Telah lama, menunggui siang dan malam. Dalam siraman sinar surya dan senyum genit rembulan.
Badai kadang terlalu pagi mengunjungi. Menghadirkan hujan yang tak diharap. Memaksa air mata melepas kabar duka. Setangkai bunga memunggungi dunia.
Kegersangan, masih menganga di pintu utama. Ada rasa penyesalan mengganjal. Namun, roda kehidupan selalu menghadirkan banyak tanda. Kekal di kepala manusia.
Probolinggo, 15 Februari 2021.
Puisi Oleh: Arif R. Saleh