Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Rona Merah Pipi Chintya

Diperbarui: 9 Desember 2020   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi persahabatan dua anak. Sumber: Pexels. Pixabay.com

Siang yang panas usai dentang jam pulang sekolah. Sepanjang perjalanan ramai kendaraan lalu lalang. Bahkan kadang merayap dan macet.

Chintya segera merapat ke punggung Mamanya yang sedang menyetir sepeda motor. Namun hawa panas masih terasa menyengat tubuh Chintya. Sepanas hati Chintya yang sedang gundah.

Meskipun diterpa panas menyengat, sampai juga Chintya dan Mamanya di rumah. Setelah membuka pagar dan pintu rumah, bergegas Chintya dan Mamanya menuju ruang tengah.

”Ayo… sayang! Cuci tangan dan segera makan siang” Ajak Mama Chintya.

”Malas Ma…, gak nafsu makan” Jawab Chintya sambil menghempaskan tubuhnya di kasur depan televisi. Mama Chintya agak heran dengan sikap Chintya dan segera menghampiri. Dilihatnya pipi Chintya merah merona.

”Kenapa cantik? Pipinya kok seperti terbakar? Ada masalah ya?”

”Tidak ada Ma. Lagi malas saja”

”Ya sudah…, ayo sana mandi dulu. Sebentar lagi Papa pulang” Pinta Mama Chintya sambil mencium pipi Chintya. Mendapat ciuman Mamanya yang lembut, hati Chintya tak lagi panas. Bergegas Chintya ke kamar mandi.

****

Selesai mandi dilihatnya Mama dan Papa Chintya sedang makan. Chintya segera duduk di samping Mamanya.

”Ma… Pa..., boleh Chintya menyampaikan sesuatu?” Pinta Chintya sambil melirik Papanya. Papa Chintya tidak menjawab, tetapi memberi isyarat dengan kedipan matanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline