Kita hidup di dalam sangkar
Kataku, meniupkan angin sihir
Saat kegelapan menghantui
Ubun-ubunku yang mulai rontok
Engkau asyik dengan mainanmu
Tak sedikitpun terpengaruh
Tiupan angin sihirku
Yang mulai terkekeh-kekeh, menertawaiku
Aku beringsut, mundur dan mundur
Menikmati kedudukan yang tak pernah mengeluh
Kutoleh dirimu…
Masih lugu!, tiba-tiba kesimpulan meloncat
Aku diam
Memandangi aksara-aksara di tembok
Aksara-aksara yang aku pahat
Sewaktu kutemukan di kanal-kanal riwayat
Baiklah, sayangku…
Kita hidup di dalam sangkar
Dan akan selalu kutiupkan
Hingga kau, menyimpulkan kemerdekaan dengan benar
Kademangan, 22.10.2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI