Pagi ini
Bagaskara enggan menampakkan wajahnya
Mungkin dia malu karena belum mandi kembang
Yang dicuri dari gigir semeru dan tirta puncak jaya
Bisa jadi, dia takut
Dijangkiti korona yang keenakan dibelai buana
Pagi ini
Pak Haji memandangi empat mobilnya
Bisa jadi mengaguminya, tak henti-hentinya
Waktu kusapa, dia diam saja, bahkan membuang muka
Kulirik, Pak Haji sibuk memindah 4 melon elpiji
Dari mobil Alphard ke dapur miliknya
Siang ini
Juragan terminal terburu-buru keluar rumahnya
Sampai lupa, kaos yang dipakainya terbalik
Yang seharusnya di dalam, dipakai di luar
Sesampai di Kantor Kelurahan
Kulihat Juragan ikut antrean Bantuan Langsung Tunai
Sore ini
Aku ketemu sahabat
Salah satu pejabat yang disegani rakyat
Ngobrol di kafe yang dindingnya mulai berkarat
Saat ingin kuajak bicara, dia bilang gak sempat
Dia berbalik, dari balik sakunya, menyembul amplop berlipat-lipat
Malam ini
Aku hanya bisa tersenyum sendiri
Ditemani ibu pertiwi dan nyanyian sepi
Merangkai puisi ini
Kademangan, 07.07.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H