Lihat ke Halaman Asli

ARIF R. SALEH

TERVERIFIKASI

SSM

Puisi | Kota Mati

Diperbarui: 20 Juni 2020   06:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay.com

Kota ini belum pernah mati

Tak lelah memutar rembulan dan matahari

Masih memungut do'a-do'a

Yang tercecer di trotoar

Di sore berpayung awan



Diantara patung para dewa

Nyanyian agung membentur ombak

Menyeponggang menghantam cadas

Merasuk dalam relung penikmat duniawi

Diantara wangi bunga dan padupan



Waktu yang berkelindan

Berderak di putaran nasib Maha Kuasa

Jalanan terseok, gelombang laut melambat

Menepikan perahu-perahu yang membisu

Mengunci roda kehidupan desa dan kota



Orang-orang pinggiran

Merangkak diantara jejaring pagebluk

Orang-orang gedongan

Berdiam diri di sangkar emas

Sedang penguasa, sibuk menghitung rugi-laba



Kota yang kini mati

Bukan karena senjata perang

Yang memuntahkan peluru dari keangkuhan

Matinya kota

Disebab pikiran dan ulah manusia



Gilimanuk, 17.06.2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline