Kau tuangkan puluhan warna
Diombang-ambingkan selasar rasa
Di tempatmu belajar berpijak
Saat kau mewarnai potret kehidupan
Aku diam sedang kau tertawa
Sebab apa? Ada cinta di sana
Warnamu mencipta air mata
Masih aku diamkan
Mengapa? Agar kau menjadi telaga
Warnamu menjelma gulma
Tetap aku diamkan
Agar apa? Kau dapat menemukan tapal batas keindahan
Dalam diamku
Kita bukanlah Arca
Ujung Akar Bromo, 25.10.2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H