Sekuntum bunga mawar itu masih menguncup
Meski belum merekah, kumbang-kumbang liar menggoda
Mengapakah kumbang-kumbang menggoda?
Kucoba mengintip lewat jendela di tepian jalanan
Ah...., kau bunga
Semerbak harummu belum waktunya kau tebar
Tak cukupkah lisan ini bijak memagar?
Nyatanya kau lompat pagar
Siang berganti malam berkejaran
Tiga purnama berlalu
Bulan yang kau rindu tak kunjung datang
Oh bunga...., mengapakah kau kandung nestapa?
Sedang netramu kau tundukkan di papan harapan
Putih birumu kau tanggalkan
Di sarang kumbang-kumbang liar
Tepian Harapan, 05042017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H