Lihat ke Halaman Asli

Paru-Paru Perokok Bisa Kembali Normal Kalau Berhenti?

Diperbarui: 1 Agustus 2024   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi berhenti merokok dengan mematahkan rokok (freepik/Freepik.com)

Apakah paru-paru perokok benar-benar bisa kembali normal setelah berhenti merokok? 

Mungkin ini adalah salah satu pertanyaan yang sering muncul di benak mereka yang sedang mempertimbangkan untuk berhenti merokok atau yang baru saja memutuskan untuk meninggalkan kebiasaan ini. 

Meskipun tidak ada cara cepat untuk memulihkan paru-paru sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membantu mereka pulih setelah berhenti merokok.

Regenerasi Alami

Setelah berhenti merokok, banyak orang tentu mengharapkan jika paru-paru mereka dapat bersih kembali dari zat-zat yang menempel di sana.

Untungnya, paru-paru mempunyai mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. 

Paru-paru adalah sistem organ yang luar biasa yang dalam beberapa kasus, memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri sendiri seiring berjalannya waktu.

Setelah berhenti merokok, paru-paru dapat mulai pulih dan beregenerasi secara perlahan. Kecepatan penyembuhannya bergantung pada berapa lama waktu yang telah dihabiskan untuk merokok dan seberapa parah kerusakannya.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

Dilansir dari Healthline, diperlukan waktu 2 minggu hingga 3 bulan bagi paru-paru untuk meregenerasi setelah seseorang berhenti merokok. Dalam rentang waktu tersebut, paru-paru mulai menunjukkan peningkatan fungsinya dalam memulai proses pembersihan diri.

Pada tahun pertama setelah berhenti, gejala seperti batuk dan sesak napas berkurang. Selama waktu ini, paru-paru mulai membersihkan diri dengan lebih baik untuk mengurangi risiko infeksi.

Saat paru-paru terus membersihkan diri dan pulih seiring berjalannya waktu, saat itulah kalian akan terus menuai manfaat kesehatan dari berhenti merokok.

Cara Alami Membersihkan Paru-Paru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline