harry potter;
maaf, kali ini saya tidak sedang ingin membandingkan antara harry potter dan keberadaan heri porter
sayapun tidak sedang ingin membawa-bawa budaya atas nama dengan menyebut-nyebut nama tokoh fiksi rekaan jeka rowling yang mendunia itu
namun, jika tetiba saja nama harry potter masuk dalam wahana ini, ya itu lain cerita
sodara, ini soal hal ihwal dari peresmian sebuah jembatan oleh orang nomor satu di negeri plus enam dua
konon pula kabarnya jembatan itu nomor tiga terpanjang di negeri ini; negeri plus enam dua maksudnya
negeri yang sedang megap-megap menghadapi berbagai persoalan
akan tetapi bukan soal peresmian itu yang mau saya kabarkan
ini perihal klaim personal, komunal dan golongan penguasa lokal yang terbenam dalam euforia keberhasilan dalam tanda kutip tentang sebuah peresmian jembatan
tapi oh maaf, sayapun tidak sedang ingin menyebut-nyebut nama-nama orang-orang tertentu; bisa berabe tuan
bakalan kena pasal perbuatan tidak menyenangkan dan pencemaran nama yang katanya baik
: namun sebelumnya saya cuma mau tanya: harry potter itu penyihir atau penyulap?
pesulap!
penyihir!
dan perdebatan soal jembatanpun merambah ke mana-mana
tapi, maaf, saya tidak ingin memperpanjang perihal ini
sayapun tidak sedang berada dalam barisan pendebat atau pendikte kata-kata atau ujaran-ujaran yang tak membuat nyaman
terlebih lagi saya tidak pernah berminat mencampuri urusan birokrasi
pun, saya tidak sedang ingin mempersoalkan perihal sihir menyihir kerana ini akan melibatkan hal-hal yang erat hubungannya dengan dunia paranormal
apalagi mau mempersoalkan perihal kelakuan tukang sulap yang bersembunyi di balik ketiak penguasa yang mungkin saja abnormal
maaf, maaf!
sayapun sedang tidak ingin membawa-bawa nama penguasa: serius!
saya hanya ingin menyampaikan bahwa tukang sulap itu bersembunyi di dalam lembaran a.p.b.n dan a.p.b.d; maksudnya tukang sulap anggaran
saya koq jadi melantur kemana-mana ya?
ini kan tentang harry potter yang katanya pesulap;
lah koq pesulap? harry potter kan pemain sirkus
apapun kata-kata yang saling mendebat lalu meleleh-leleh di ujung jembatan itu
tidak akan merubah pola pikir, cara memberi makan dan minum bawahan kepada atasannya
sebagaimana kata sebuah pepatah: kucing mengeong tetap anjing menggonggong, begitulah kura-kura