Lihat ke Halaman Asli

Arrie Boediman La Ede

TERVERIFIKASI

: wisdom is earth

Negeri Coba-Coba di Titik Nol

Diperbarui: 15 Oktober 2020   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - theinclusionsolution.me

ada sebuah negeri
namanya negeri coba-coba
semuanya dicoba-cobakan
seperti seonggok cabe
di cobek-cobek
jika kurang pedes
cabepun ditambah
jika kepedesan
tinggal ditambahkan gula
selesai perkara

seperti itulah negeri itu,
negeri penganut paham coba-coba
mulai dari pilih pemimpin, coba-coba
sampai ke urusan undang-undang, coba-coba
bahkan urusan vaksinpun, coba-coba
tapi, jangan pernah coba-coba protes atau demo
percaya atau tidak , sampeyan-sampeyan semua
akan jadi bahan coba-coba tindakan represif dari aparat
tidak percaya?
: silahkan coba-coba turun ke jalan! (unjuk rasa maksudnya)

begitulah negeri penuh cobaan
oleh pelaku coba-coba di atas coba-coba
betapa tidak, urusan coba-coba telah menjadi panglima
yang berada di bawah telunjuk pemimpin coba-coba
di othak athik gathuk oleh anggota parlemen coba-coba
seperti sebuah bola yang di goreng di depan gawang
lalu bola itu, coba-coba di tendang ke arah gawang
jika bola masuk gawang maka mereka akan coba-coba berhahahihi
jika bola takmasuk gawang; maka, coba-coba mematikan mikrofon saat sidang
: salah satu ilmu sipat kuping terampuh di parlemen negeri coba-coba

seperti itulah adanya negeri coba-coba
konon dari urusan cari makan hingga
ke urusan mati warganya semuanya dicoba-cobakan
dengan menggunakan pasal-pasal alakazam
yang bersumber dari kitab hukum suka-suka merekalah
demi kepentingan kaum pemodal: borjuis kapitalis
kaum yang bermewah-mewah di antara derita rakyat
kaum yang bersekongkol dengan kaum yang ahli disegala urusan coba-coba
kaum pemberhala aji mumpung
: ya, begitulah kira-kira cara mereka bersulap di negeri coba-coba di titik nol

sentalsentilserambisentul, 15 oktober 2020
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline