Lihat ke Halaman Asli

Arrie Boediman La Ede

TERVERIFIKASI

: wisdom is earth

Kepada Tujuh Bunga Bangsa di Titik Nol

Diperbarui: 1 Oktober 2020   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (Foto: dok. Pribadi)

pada sebuah pelataran dingin
aku berdiri ngungun
aku berkhalwat
kududukkan hati pada tempatnya
sebagaimana tatakramaku
penghargaanku, penghormatanku
di semesta jiwa, semesta raga

di pelataran yang maha
kurendahkan qalb-ku
di antara diorama-diorama
tujuh lelaki teragung
lelaki-lelaki penjaga kedaulatan
untuk sebuah kehormatan
keselamatan bangsa

pada sebuah ruang
di pelataran itu
aku termangu: kaku, kelu
di antara jejak-jejak kelam
jejak yang terpahat dalam-dalam
yang berkisah tentang keperihan
kepiluan-kepiluan di 1 oktober

duhai tujuh bunga bangsa
yang gugur di lembah seribu duka
duka yang telah menguak tabir kelam, gelap
tabir yang membeberkan aib yang maha
di antara kegetiran getaran tujuh sukma;
dari pelataran yang semakin dingin ini, kubertanya kepadamu:
masih saktikah Pancasila di titik nol?

sumurserambisentul, 01 oktober 2020
arrie boediman la ede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline