telah habis judul puisiku
tak ada lagi yang tersisa
semuanya telah kutelan mentah-mentah
sebagian kubakar;
sebagiannya lagi kubuang di kotak sampah
sekian banyak judul lainnya kukirim ke langit
sekian dan sekian judul lainnya kularungkan di lautan kata-kata
telah habis judul puisiku
tak ada lagi judul yang bisa kutuliskan
tak ada lagi ruang yang bisa kuisi dengan judul-judul baru
semuanya telah penuh terisi dengan berbagai judul
judul yang dibuat oleh sang empu judul
judul yang sering melupakan isinya
judul yang semakin, semakin
telah habis judul puisiku
kuratapi judul-judul yang pernah ada
sesekali kusempatkan mampir menengok judul-judul lamaku
ada judul yang mencerca, kucerca
ada judul yang memuja-muja, majas
sebagaimana memuja orang-orangan di sawah
sebagaimana mencerca sebuah topeng
topeng yang bertopang dagu
telah habis judul puisiku;
lalu, apa yang mesti kulakukan?
: "tak ada!"
■ sumur serambi sentul, 19/10/2016 ■
■ ©2016-arrie boediman la ede ■
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H