[caption caption="ill - vk.com"][/caption]pada ruang yang terpaksa dibuka
beribu-ribu kata tumpah ruah
ada yang melompat-lompat
ada yang terjerembab
kata-kata, hitam putih
satu per satu, dipungut-pungut
tak ada yang tersisa
remah-remah sekalipun
pada ruang yang akhirnya kosong
masih perlukah kata-kata?
mungkin perlu; mungkin tak perlu
sebab, ruang telah dijungkirbalikkan
sedangkan kaki telah di kepala,
pun, kepala telah menjadi kaki,
demi beribu-ribu kata-kata
mengisi ruang hati dan jiwa yang kosong
hingga, pada tempat berpijaknya kaki
ada kepala yang meruang diberibu-ribu kata-kata
menghipotesakan teori absurditas ruang kosong
ruang yang sesungguhnya tak pernah kosong
■ sumur serambi sentul, 11/03/2016 ■
■ ©2016-arrie boediman la ede ■
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H