Lihat ke Halaman Asli

Arrie Boediman La Ede

TERVERIFIKASI

: wisdom is earth

Jalan Sunyi

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pada jalan ini semakin lengang, terasa
sesekali menengok kebelakang, sunyi
ada jejak maya membayang, melayang-layang
diri, semakin rindu untuk pulang

diri melenguh tanpa keluh
pada paruh waktu yang tersisa
peluh menetes pelan, jatuh satu, satu, tak jua di-seka
sementara rindu semakin bertalu-talu, berdentam-dentam

duhai, sang esa!
beginikah rasa rindu itu?
tidakkah ada kerinduan yang luar biasa selain dari rasa ini?
berada di manakah rindu semakna kata yang sering terucap?

pada jalan yang bukan setitian rambut dibelah tujuh
ada tapak-tapak merekam jejak masa, bercerita
di-jiwa, di-raga, hingga tertampar-tampar, lebam
malu kepada hati, sang suci

siapakah diri ini?
ketika, diri membunuh waktu
waktu membebat luka perjalanan
perjalanan yang tercatat, sia-sia, pada diri, dalam sendiri

duhai, sunyi, rindu, cinta!
pada padang-padang perhambaan, pada rindu-rindu penyerahan diri
sesungguhnya diri yang hina ini tak berhak bertanya tentang sebuah perjalanan
pun, tak berhak menolak kesendirian, walau sunyi, sepi, sendiri, diam

serambi sentul, 08/01/2014
©arrie boediman la ede-2014
--------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline