Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Hafizh Ar Raiyan

Filosofi Mie Ayam

Bulan Manis

Diperbarui: 12 Oktober 2022   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Yang pernah kucinta
Perempuan manis dan pantas dicintai
Bulan dan bunga melur
Melekat pada namanya
Sungguh perempuan yang suci dan indah

Matanya hanya memancarkan cahaya
Cahaya menyala-nyala aurora
Senyumnya hanya berkata manis
Manis semanis kue brownies

Cintaku kepadanya melebihi apapun
Kau miliki aku sepenuhnya

Ketika bersamamu
Aku ada dan waktu
Aku melupakan philia
Aku melupakan elean
Namun
Kala itu aku menjadi eros
Aku hanya menjadi racunnya
Semuanya berubah dan hilang
Gelap mendung dalam bayang-bayang
Bencana pisah tak terelakkan
Aku pasrah dalam keadaan

Aku sadar
Cintaku terlalu besar untuk diterima
Cintaku terlalu memberatkannya
Andai aku tahu kata
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"
Kita kan baik-baik saja

Sisa hidupku hanya menjalani karma
Karma atas cintaku
Bulan Manisku
Maaf atas semua
Kan kutunggu kau
Di kehidupan selanjutnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline