Lihat ke Halaman Asli

Arra Yusuf

Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Gunung Gede dan Kisah Pendakian Tercihuy

Diperbarui: 24 Oktober 2019   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Salah satu daya tarik Gunung Gede-Pangrango via Gunung Putri adalah Alun-alun Surya Kencana. Itulah mengapa saat saya ditanya, "Mau sekalian summit nggak?" setibanya di Alun-alun Suryakencana, saya jawab, "Nggak mau". Kenapa? Capek, rek. Sudah bisa menikmati panorama Alun-alun Suryakencana saja alhamdulillah.

Padahal kalau masih semangat, hanya tinggal mendaki selama satu hingga dua jam lagi menuju puncak. Namun rasanya, dua kaki sudah nggak karu-karuan pegalnya. Kalau bisa gelinding, gelindingin badan aja deh biar cepat sampai ke basecamp lagi di bawah. He he he... iya sih cepat sampai, cepat sampai ke Rumah Sakit.

Inilah mengapa kami, grup CIHUY menamakan pendakian ke Gunung Gede Via Putri ini Pendakian Tercihuy. Mengapa? sini-sini mendekat, biar saya tuturkan kisahnya:

dok. pribadi

Once Upon a Time, teman saya Mbakpaw update -update status WhatsApp rencana ke Gunung Gede tanggal 20-22 September 2019. Saya searching dulu dong, cocok ndak nih Gunung Gede buat pemula? Ternyata ya ndak jauh dari ketinggian Gunung Prau (Padahal beda sih sebenernya tapi aman lah, ya...) Dan saya tanya lagi ke Mbakpaw beneran aman nih buat pemula?
Ia bilang, aman.

Tertarik dong eyke, apalagi ini pendakian seperti- seumpama- seolah-olah macam family gathering gitu karena yang ikut buanyak hampir 20 orang. Ada bapak-bapak dan ibuk-ibuk lintas profesi, ada anak kuliah, anak sekolah SMA, ada juga yang baru lulus. Bahkan ada anak kecilnya, Namanya Rantisi, usianya baru 6,5 tahun. Diajak sama Abahnya.

dok. pribadi

Kebayang lah ya. Pendakian rame-rame udah kayak keluarga besar. Ribet? maybe.. Cihuy? Banget lah. Toh ini bukan 'jalan-jalan cantik' biasa.

Dengan segala pertimbangan, salah satunya menimang kondisi cuaca, akhirnya pendakian dilakukan via Gn Putri. Kenapa ndak lewat Cibodas?
Karena... kata beberapa kawan yang udah sering mendaki sih, kalau lewat Cibodas jarak tempuhnya bisa lebih panjang dan bisa-bisa nggak kekejar jadwal pulang hari Minggu untuk beraktivitas kembali pada Senin pagi. So, diputuskanlah via Putri.

Dan kalau via Putri, memang ndak banyak "selingan" tempat-tempat kece macam lewat Cibodas. Kalau lewat Cibodas, bisa sambil mampir-mampir melipir sambil foto-foto cantik dulu di beberapa spot seperti telaga dan air terjun.

Kalau lewat gunung Putri, ya cuma tok mendaki rimbunnya hutan yang (kalau kata saya sih) macem latar tempat film Lord of The Rings. Udah gitu, pastinya adem.

Jalurnya menanjak terus jarang ada "bonus" landainya, sehingga perkiraan sampai ke tempat nge-camp di Surken (Alun-alun Surya Kencana) dan turun kembali pun sudah terencana. Aman lah sehingga kami nggak harus absen kerja atau sekolah Senin paginya.

Namun, perencanaan tinggal perencanaan. Ya namanya juga perencanaan manusia.  Ternyata kelompok CIHUY ini nggak bisa jalan beriringan terus hingga Surken.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline