Sebelum kapal feri yang kami tumpangi benar-benar bersandar di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, seorang ibu (warga asli Lampung yang merantau ke Tangerang) menitip pesan agar kami berhati-hati di "tanah orang".
Ia juga sebelumnya sempat mengatakan bahwa kami (saya dan satu teman saya) nekat. kok ya mau-maunya jalan-jalan cuma niat nyebrang doang?
Tapi ya, begitulah adanya kami. Kalau nggak jalan-jalan dadakan ya kadang-kadang suka nekat, juga. Tapi berusaha sebaik mungkin cari yang agak hemat budget-nya. hehehe seperti perjalanan kami kali ini. One Day Trip dari Bekasi ke Menara Siger, Bakaheuni, Lampung Selatan. Ala-ala back packer maunya. tapi kayaknya cuma ekspektasi, sih.
Liburan Nekat (?) Hemat?
Kami berangkat pukul 7.30 dari Tol Jatibening menuju Merak. Perjalanan menuju Pelabuhan Merak menggunakan bus memang simpel. Cuma tinggal duduk manis tak perlu turun naik beberapa kali karena bus Bekasi-Merak pastinya langsung cuss ke Merak, kan, bukan ke Tanjung Priok? hehe..
Tapi memang harus banyak bersabar dengan kemacetan di tol dalam kota karena waktu itu kami jalan pas hari kerja. Belum lagi bus juga akhirnya harus ngetem (?) lama dulu sewaktu tiba di Terminal Pakupatan, Serang, menunggu penumpang menuju Merak penuh lagi. Belum lagi bus sempat berputar dulu di sekitaran tol Cilegon mengantar orang-orang ke terminal, baru masuk lajur tol ke Merak lagi.
Meskipun sempat kena macet dan lumayan pegal duduk selama kurang lebih 4 jam perjalanan, kami cukup terhibur dengan bapak pengamen yang lagunya nuansa 80-an yang liriknya kode "laut" banget. "Lautnya luas seperti.. jiwaku", jadi membuat kami makin penasaran dengan perjalanan kali ini. Belum lagi, kami bisa tidur lumayan nyenyak selama di bus. Cukup, lah, untuk meredam penat. Yang bikin nggak santai sebenarnya ya ongkosnya. Lumayan, tarifnya 37 ribu rupiah sekali jalan.
Hampir Dzuhur kami tiba di Pelabuhan Merak. Awalnya agak linglung mencari loket pembelian tiket dan arah menuju kapal. Namun akhirnya dimudahkan karena di pelabuhan petunjuk-petunjuk arahnya cukup jelas.
Belajar dari Lautan
"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS. 45: 12).
Dengan biaya Rp. 15.000 perorang, kami pun menyeberangi Selat Sunda menuju Bakaheuni. Saking jatuh cintanya dengan pemandangan lautan luas dan pulau-pulau kecil, juga kapal-kapal yang tampak imut berlayar dari kejauhan, kami memutuskan duduk di luar. Karena tak ingin menyia-nyiakan kesempatan melihat laut dan angkasa yang seolah bersatu di ujung pandangan sana, belum lagi cuaca memang sedang sangat bersahabat. Cerah sekali.