Annyeong Haseo, Chingudeul, sekali-kali nulis tentang K-Pop, yekan? Biar kekinian...
Alkisah di suatu hari yang cerah bertepatan dengan bel istirahat sekolah, saya duduk-duduk di depan ruang guru. Tak selang berapa lama, ujug-ujug datanglah seorang gadis kecil menjelang remaja (kelas 6 SD kira-kira umurnya 11 tahun), sebut saja D, menghampiri saya.
"Bu, ibu suka K-Pop ya? Boyband Korea yang Ibu suka apa? EXO? Bigbang? 2PM? Super Junior? BTS? NCT? GOT7? BTOB? Seventeen? Winner? (Gadis cantik itu terus saja menyebutkan nama-nama boy group asal Korea Selatan) sambil menunggu saya bereaksi.
Reaksi awal saya jelas melongo, dong! "Well hey, jadi begini, tho, percakapan antara guru+murid zaman now? Oh iya, saya kan generasi 90-an yang bahkan boro-boro berani gelendotan manja ke guru, dulu, liat Pak/Bu Guru dari kejauhan saja sudah segan," batin saya.
Saya pun mengernyitkan dahi sambil tersenyum, "Waduh, banyak amat yang kamu sebut, Nak..." Pengen ngelus dada, tapi malah berakhir usap-usap layar handphone.
Karena reaksi saya jelas tidak memuaskan dia, akhirnya dia berlalu sambil mengatakan, "saya tahu Ibu suka nonton drama Korea, kaaan? Kalau nonton bisa sampe berjam-jam kan? Uuh, ya kan, Buuu?"
Haha iya, Nak. Iya, iya. Iyain aja biar cepet. Ne-in aja biar Ppali. Yess-in aja biar quick, fast and furious.
Sejujurnya, pertanyaan semacam itu tidak hanya sekali saya dapatkan, teman-teman D, beberapa kali juga pernah menanyakan hal serupa. Saya tanggapi santai saja dulu, sih, sambil becanda, ingin tahu, "Kamu kenapa sih, Nak suka mereka? Karena ganteng? Atau apa?" jawabannya sih beragam, rata-rata ya karena ganteng dan gahool. Duh, kamuh, Nak, bikin GEMESH.
Saat belajar pun, pernah saya dapati anak-anak malah ngobrolin lagu terbaru salah satu boy group Korea dan bahkan gosipin salah satu personel boy group tersebut. Saya curiga grup WhatsApp kelas yang mereka buat waktu itu isinya bukan cuma berbagi informasi tentang pelajaran melainkan untuk ngobrolin idol boy group Korea. Lah iya beneran ternyata ada anak-anak terutama anak perempuan, nih, yang ngobrolin hal tersebut walaupun akhirnya harus debat sama anak laki-laki, karena anak laki-laki menganggap nggak ada untungnya ngomongin gituan.
Ah, ya, belum lagi DM Instagram, ach, kamu Nak, hayooo kamu ngobrolin apa aja, sih, itu sama temen kamuuuh, hayooo? pernah saya stalk DM ponakan saya (12 th) dan yaaaaach nggak jauh-jauh dari info pelajaran di sekolah dan K-Pop. Hmm.. ya sudah ini urusannya obrolin ama wali kelas dan emak bapaknya aja, ya.
Tunggu sebentar, jadi anak-anak SD zaman now mainannya sudah Grup WhatsApp dan Instagram aja? Yea, pegimane ye, kenyataannya memang iya. Makanya jangan heran, ya, Bapak, Ibu, sekalian, dampingi anak-anak Anda, ya...