Lihat ke Halaman Asli

Arra Yusuf

Arra Itsna Yusuf suka jalan-jalan dan nulis suka-suka

Sebait Luka, Rohingya

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1431877624150622358

Sebait Luka, Rohingya

Luka terapung-apung di lautan
Semakin perih asinnya mencekik kenangan
Kebiadaban dalam pesta berapi robot-robot pemusnah
Mendepak harapan robohkan kokohnya iman

Riuh suara dunia bagai ngengat
Yang cuma mampir di kecemerlangan cahaya
Lalu lenyap ketika pagi belum juga tiba

Oh nestapa kejam terasa
Ingin memaki birunya angkasa
Tapi kerongkongan terlanjur kering meminta belas kasih pada tepisan cuaca yang pancaroba

Oh derita
Bagaimana mendefinisikannya?
Saat hati manusia sekeras baja
Sementara bijaknya hanya pada selembar maya

Luka menganga
Keriput kulit membungkus sisa-sisa tenaga
Siapa mau bersungguh bertanya
Di tengah wacana-wacana yang tak berpihak pada kemanusiaan, katanya

Sebait luka, Rohingya
Hanya buih di luasnya samudera
Dilihat tak dianggap,
sibuk mencela hidup diri yang katanya juga nestapa

Oh... betapa
Jika demikian sempitnya dunia milik-Nya sementara rumah-rumah terus disilang sengketa
Lantas kami harus ke mana?
Itu urusan Anda, sebuah suara menyela dan kami terpaksa lapang dada

Satu keyakinan
Pada Tuhan yang tak pernah mengabaikan
Lewat lentur hati lentur rasa yang belum juga padam
Masih ada sisa harapan

Sebait luka, Rohingya
Hanya untaian prosa yang diabaikan masa

Bekasi, 17 Mei 2015

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline