Pembangunan ekonomi di sektor ketenagalistrikan masih menghadapi tantangan di daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T). Elektrifikasi seharusnya dapat menjadi katalisator pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Desa Temajuk yang berada di Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat merupakan daerah yang sering memiliki keterbatasan akses terhadap infrastruktur dasar seperti akses ketenagalistrikan. Ketidaksediaan keandalan listrik yang dapat diakses 12 jam atau 24 jam menjadi hambatan utama dalam proses mengembangkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal yang berkelanjutan. Dibutuhkan sinergi antara pemangku kepentingan untuk mengupayakan implementasi program elektrifikasi supaya berdampak positif secara signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Pengimplementasian elektrifikasi tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis. Terdapat implikasi yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Menganalisis dampak dari elektrifikasi terhadap perekonomian masyarakat daerah 3T.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 371 kWp terletak di daerah kerja PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat, berlokasi di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. PLTS Temajuk menggunakan teknologi ground -- mounted PV dengan interkoneksi hybrid dan menggunakan barang dan jasa dalam negeri dengan estimasi pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 53,25%. Proyek ini merupakan bukti nyata dari kebijakan pembangunan ekonomi di sektor ketenagalistrikan melalui komitmen pemangku kepentingan diantaranya; PT PLN (Persero), Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas dalam mempercepat akses listrik atau elektrifikasi sekaligus mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di daerah 3T. Bupati Sambas H. Satono, S.Sos.I., M.H. mengatakan "Mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero) atas pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya di Desa Temajuk Kabupaten Sambas dengan meningkatnya pelayanan kelistrikan menjadi 24 jam penuh, saya optimis kehidupan masyarakat khususnya di daerah perbatasan akan terus maju, melaju, dan berkembang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H