Lihat ke Halaman Asli

Sajak Penyair Belum Mandi, Oleh: Aros Puj Djoangkoe

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hey, aku memanggilmu!

Siapa gerangan mendiam entah?

Oh yang dulu menuntunku

Siapa bisikan wahyu itu?

Yang mutlak karibnya jasmani rohani,

pikir dan hati...

Apa Tuhan

Apa perempuan

Apa alam

Apa angan

Apaapa...

Lihat ini!

Anakmu baring gelimpangan

Jasadnya digulung gelintingan

Diperas-peras...

Jeritnya melebihi aduh

melebihi sakit ruas-ruas!

Hey, lekas datanglah!

Aku memerintahmu

Kembali mengiringiku

Oooh setan ciptaanku sudah besar

Gelitik membakar sampai ujung otot,

tulang pucuk sendi

dihantar syaraf bus seluruh tubuh

Ganasnya melebihi panas nasss!!!

Ditusuk-tusuk, kejet-kejet

Ngangklung pada desah terakhir

Muara titik calon mati

Muainya sukma melebihi apa…?!

Wersjdfbufjn2345hsbbjsndkldwiuw8hwndkcnkc, x,xdc.,,lfckofveu9e9whq2mnsksalfhisdsaijhdfksoewkfc,.,,……

Hah... Pasrah...

;Tolong datanglah aku sakau

Berikan penawarnya....

Atau di mana bolpenku?

Muntilan, 13 April 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline