Setelah Natal 25 Desember berlalu, orang Kristiani akan memasuki suasana tahun baru, memang Tahun baru bukan hanya milik agama Kristen saja,tapi dunia pasti merayakannya dengan bermacam cara. Lalu tanggal 26 dibulan yang sama umumnya orang Batak berkesempatan juga membuat acara adat, misalnya acara angkat sidi bagi kaum remaja, ( bertujuan agar remaja yang sudah angkat sidi menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab akan hidupnya.) dan pemberian nama bagi balita,biasa disebut Tardidi, belum lagi kalau ada acara nikahan atau pesta batak lainnya yang dirayakan di tanggal dan akhir tahun.hal ini tentu sangat melelahkan bagi yang rajin mengikuti adat.
Pada moment berikut ada juga keluarga yang berkunjung ketanah leluhur sekalian melakukan ziarah, begitu pula jika sebuah keluarga baru yang sudah mempunyai anak, sangat dimungkinkan untuk mengunjungi famili dan membuat acara Patanda Parumaen atau mamboan pahoppu. Artinya setelah sekian lama berkeluarga belum pernah mengunjungi kampung suami atau istri, memperkenalkan anak dan mantu serta cucu-cucu nya kepada sanak saudara dikampung dengan mengundang tetangga makan bersama sebagai ucapan syukur.Dan pihak yang diundang pun berkenan mangulosi keluarga yang mengadakan hajatan tersebut.Begitulah adat Batak yang selalu rempong tapi seru.
Berikut nya adalah kunjungan kerumah orang tua yang melahirkan kita,.terbayang bagaimana serunya dirumah yang dipadati 10-15 orang. pertanyaan nya,, bagaimana kah mempersiapkan makanan untuk orang seramai itu? Sudah jelas tidak ada yang mau repot ke dapur.semua pasti berlomba duduk manis,ngerumpi,bermedsos ria dan jajan online. Saya selaku tuan rumah yang hidup bersama ibunda tercinta, yang kebetulan suka memasak, jadilah seperti catering. Enaknya mereka berlomba-lomba memberikan uang untuk masak ini masak itu.3 ( tiga) hari cukuplah waktu didapur babak belur.tapi puas rasanya ketika masakan habis ludes tak bersisa.
Satu hal yang paling mengesankan adalah ketika jam menunjukkan pas diangka 12 malam tanggal 31 Desember. Dengan bermodalkan selembar acara yang sudah dibagikan dari gereja ibadah pun kami lakukan. Ada saja yang lucu pada acara mandok hata ( mengucapkan sepatah dua kata) dari yang termuda hingga tertua. Dulu acara mandok hata ini selalu ditakuti anak - anak karena disini lah moment orang tua memberi nasehat dan membuka perangai jelek selama setahun. yang selalu ditutup dengan kata Maaf, padahal yang dinasehati sudah sakit hati dan belum tentu menerima nasihat tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, suasana seperti itu tidak ada lagi, yang muda diajak bercanda dalam mengutarakan ucapan syukur karena sebelumnya harus disepakati dulu tidak dalam rangka menasehati dan marah-marah. Sehingga suasana pun mencair dan bersukacita. Karena umumnya para perantau ini sudah harus memulai aktivitas nya tanggal 2,maka tanggal 1 diupayakan untuk menikmati hiburan yang bisa dijangkau dengan waktu sehari..keramaian keseruan yang hanya didapat dalam waktu seminggu, haruslah dimanfaatkan dengan baik.
Berikut nya adalah beberapa resolusi yang akan kami terapkan dalam keluarga khususnya keturunan anak-anak Ibunda.
1.mampu bersyukur dan berbahagia
Karena masing-masing sudah punya keluarga,maka hindarilah perasaan iri terhadap keluarga yang lain.kita syukuri setiap orang masih peduli kepada kita.
2. Semakin bijaksana dalam mengatur keuangan.
Harus mampu membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan.
3.Berani mencoba keterampilan baru sesuai dengan kemajuan teknologi.
Bagi anak-anak yang sedang studi harus mempunyai target keberhasilan dan tujuan masa depan. Jangan mensalah artikan tujuan dari kemajuan teknologi tersebut. bagaimana supaya dapat bersaing baik ditingkat nasional maupun internasional.