Kisah tentang seorang ibu, tidak akan pernah habis. alasan apapun dibuat untuk mengingat-ingat keberadaan seorang ibu pasti lebih banyak menariknya daripada susahnya. Setiap kali memasuki bulan Desember, terbayang hari Ibu, sebab tanggal ini sangatlah spesial. Apalagi secara umum Ummat Kristiani merayakan Natal khusus untuk Kaum Ibu .
Mengulik kisah ibu saya . saat ini ibu saya ber usia 90 tahun nanti pas tanggal 29 Desember. Repotkah? Tentu tidak. Kami berencana akan merayakan Ulang tahunnya. Usia yang tergolong langka dan mustahil kita dapat mencapainya. Ketika masih awet muda ibu saya adalah sosok ibu tangguh, terbayang bagaimana repotnya mengurus anak 7 orang yang pada usia 30 tahun sudah menjanda ditinggal Bapak menghadap yang Kuasa. usia mereka terpaut hanya 5 tahun.
Dulu pada zamannya istilah banyak anak banyak rezeki sangatlah dominan. kalau dibandingkan dengan zaman sekarang mustahil kami bisa menjadi sukses seperti sekarang, ibu saya pedagang kain di Pasar , kami mempunyai kios 2 pintu, dari sanalah kami bisa bersekolah, dan semuanya menjadi Sarjana. tidak bermaksud untuk menyombongkan diri, semua itu berkaitan dengan istilah orang Batak " Anakhon hi do hamoraon di au " artinya anakku adalah harta yang paling berharga, sehingga dengan berbagai cara dilakukan agar anak-anaknya dapat bersekolah.
Bila dibandingkan dengan kondisi saat ini dimana pasangan suami istri yang memiliki 1-3 orang anak pasti sering kewalahan ( saya tidak sedang bicara tentang hidup yang mapan secara ekonomi ) bila mengingat kisah keuletan Ibu saya. Saya Cuma heran kenapa bisa " JADI " ? padahal dulu banyak makan daun singkong , ikan asin,tahu dan tempe.
Beralih soal sosok ibu dimata kami anak-anaknya, beliau sangat tegas dalam mendidik ,apalagi dengan status janda,masih muda pula. Banyak godaan, tapi ibu saya tidak mau, karena apabila beliau menikah lagi, terbayang ketujuh anaknya akan seperti apa, banyak yang mengkhwatirkan keadaan ibu saya ketika itu,termasuk Oppung (kakek dan nenek) kami. Tapi Puji Tuhan semuanya terlewati dengan berbagai persoalan dan permasalahan.
Karena itulah maka kami wajib membahagiakan ibu dimasa tuanya. tidak ada seorang dari kami yang berani membantah hingga sekarang walaupun diantara kami sudah ada yang punya cucu. mungkin dalam hal ini kita Ibu -- ibu kompasianer pasti setuju dengan saya bahwa tidak ada yang berani membantah Ibunda. Surga ditelapak kaki Ibu.
Satu hal yang menjadi inspirasi dari ibu, adalah kesetiaannya mendoakan semua anak dan cucunya, tidak terkecuali yang dekat maupun yang jauh. Saya pernah mengalami suatu masalah dikantor, sifatnya rahasia, yang tidak bisa diutarakan kepada orang lain.
Saya curhat kepada beliau sambil menangis, beliau lalu memeluk dan meraih saya sambil mengajak berdoa sujud,kusuk hanya kami berdua, setelah kata "Amin" saya merasa lega. dada terasa plong dan hebatnya masalah yang saya hadapi tidak seberat sebelum saya mengadu kepada beliau. Luar biasa....
Saat ini, semua nasehat dan ajaran yang diberikan ibu kepada kami telah menjadi motivasi ditengah keluarga. Kalau perintah suami dan saudara yang lain mungkin masih bisa diabaikan,tapi kalau Ibunda sudah bertitah, semua wajib tunduk. Hal inilah yang sedapat mungkin kami tanamkan kepada anak supaya tetap menghormati kedua orangtua terlebih ibundanya .
Cerita tentang seorang Ibu ( wanita ) sangatlah enak kalau dituangkan dalam tulisan.Seorang Ibu sangat beruntung mempunyai pasangan yang dapat diajak bertukar pikiran, berbagi cerita dan saling terbuka. Bukankah Wanita bila dihargai dan dihormati pasti juga akan memperlakukan sama kepada pasangannya. Perasaan lega dan bahagia bukan hanya milik orang yang berduit, Uang memang perlu, namun tidak menjamin seseorang merasa bahagia terus menerus. Apalagi Jika bahtinnya tidak nyaman.
Seorang Ibu (wanita ) harus mampu menempatkan diri di berbagai situasi. Terkadang seorang ibu sering menyimpan sesuatu permasalahan demi keutuhan keluarga. Kalau kita mau jujur sebenarnya wanita lebih tangguh dari kaum pria, (maaf kaum pria ) hal itu terlihat ketika anak-anak mulai bertingkah diluar kewajaran, pasti peranan seorang ibu lah yang merobah perilaku sianak menjadi normal kembali, adakalanya si Bapak tidak tega menegur anak apalagi anak perempuan, tapi Ibu adalah orang yang paling ditakuti anak-anak. Sehingga istilah kalau anak-anak berprilaku baik atau jahat, yang dinilai pasti Ibunya. Dalam mengambil keputusan, kaum pria pasti selalu minta persetujuan istri, tentu untuk menghindari percekcokan.