Lihat ke Halaman Asli

Arolina Sidauruk

Waktu itu sangat berharga

Logo dan Semboyan Kota Pematangsiantar

Diperbarui: 18 Desember 2022   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini topil Kompasiana memaksa saya harus menceritakan logo dan semboyan kota kelahiran saya Pematangsiantar. Tidak merasa terbebani dengan perintah ini, justru saya menginginkan agar melalui artikel ini, para netizen dan pengunjung Kompasiana wajib mengetahui dan membaca nya,  Karena   mungkin tidak semua orang mengetahui dimana letak kota Pematangsiantar dan seperti apa watak orang-orang yang tinggal disana.   di sebagian media sosial banyak yang sudah menayangkan artikel kota Pematangsiantar, namun belum tentu mengetahui apa yang tersembunyi dibalik logo Kota Pematangsiantar. Cerita tentang kota kelahiran saya identik dengan Siantar Man dan Becak Siantar. Kedua ikon ini adalah merupakan ciri khas kota Pematangsiantar yang tidak dipunyai kota lain di Indonesia.Ada juga yang menjuluki Siantar Man menjadi Kota Preman padahal  kenyataannya tidak.  

Kota Pematangsiantar berhawa sejuk, sehingga   umumnya orang akan suka tinggal di kota ini. Akses dari dan ke Kota Pematangsiantar juga sangatlah memudahkan. karena itulah Saya bangga jadi penduduk kota Pematangsiantar. Konon asal mula nama Siattar itu berasal dari nama sebidang tanah di "attaran" pada Pulau Holong. Dalam bahasa Simalungun "attar" ditambah akhiran an artinya kata unjuk untuk sebuah wilayah (areal tanah). Lama kelamaan akhiran an ini berubah menjadi awalan "si". Sedangkan kata "pematang" berasal dan berartikan parhutaan atau perkampungan. Dulu raja yang berkuasa di Siattar tinggal di Rumah Bolon atau huta dan dari keadaan demikian inilah muncul ide tempat tinggal raja disebut pematang. Sehingga jika digabungkan nama itu menjadi Pematang Siantar artinya Istana Raja Siattar.

Kita mungkin sudah mengetahui bahwa Kota Pematangsiantar  berada di Propinsi Sumatera Utara, Kota ini terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun. Kota Pematangsiantar juga menghubungkan jalan darat ke kabupaten-kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Toba Samosir, Tapanuli Utara,  Tapanuli Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir  sehingga posisinya sangat strategis sebagai kota transit perdagangan antar kabupaten apalagi kalau akan transit wisata ke Danau Toba Parapat. Diambil dari website BPJS Kota Pematangsiantar, Kota ini memiliki luas wilayah 79,97 km2 dan berpenduduk sebanyak 268.254 jiwa (2021),    didalamnya terdapat 8 kecamatan  yaitu Kecamatan Siantar Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar Martoba, dan Kecamatan Siantar Sitalasari. Penduduk nya terdiri dari suku Batak Toba, Batak Simalungun, Batak  Mandailing, Melayu, Batak Karo, Batak Angkola, Jawa, Minangkabau, Tionghoa dan suku Nias. Mayoritas penduduk kota Pematangsiantar menganut agama Kristen dan Islam. Data sensus Penduduk Indonesia    tahun 2010   Kota Pematangsiantar terdiri dari  Agama Protestan 46,54% dan Katolik 4,71%. Selain itu agama Islam mencapai 45,90%. Selebihnya penganut agama Buddha 4,36 %, Hindu 0,11 %,Konghucu 0,01% dan lainnya 0,37%. Keturunan Tionghoa umumnya beragama Buddha, Konghucu, dan Kristen. Kota Pematangsiantar termasuk kota yang paling toleransi. Pada Tahun 2018 memperoleh Peringkat Ke 3   di Indonesia. Yang pertama adalah Kota  Singkawang di skor 6,513  Posisi berikutnya  Salatiga (6,477), Pematang Siantar (6,280) Pematangsiantar memang terkenal heterogen.  Hal ini yang pada masa lalu kadangkala menimbulkan perselisihan meski tidak sampai meluas. Dan yang membuat kita terkagum - kagum  hingga sekarang  penduduk kota Pematangsiantar tidak pernah bentrok karena SARA.

Motto atau semboyan Kota Pematangsiantar. adalah Sapangambei Manoktok Hitei yang  memiliki makna kerja sama atau gotong atau kolaborasi dan merupakan warisan luhur dan mulia dari para nenek moyang Sipukka Huta di Kota Pematangsiantar. Sayangnya regulasi yang menguatkan motto ini sebagai spirit sebuah kota secara holistik belum ada. Pemerintah kota Pematangsiantar selalu bersinergi dengan Forkompimda ( Forum  Koordinasi Pimpinan Daerah )  yang mempunyai fungsi untuk menunjang Pemerintahan daerah dalam pelaksanaan urusan Pemerintahan  umum, dan koordinasi dalam penanganan konflik masyarakat di daerah sesuai dengan UU nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dilansir dari Website Pemerintah Kota Pematangsiantar bahwa,   kota Pematangsiantar mempunyai logo   yang bermakna sebagai berikut:

  • Tujuh Belas butir padi, delapan bunga dan kapas serta empat gunung berikut lima buah autefik yang melambangkan kemerdekaan RI pada 17-08-45
  • Dua buah Bambu Kuning sebagai alat persenjataan perjuangan rakyat
  • lima belas daun teh, sepuluh sudut perisai, 4 gunung berikut 5 buah autefak yang memberikan makna heroic yakni tepat pada tanggal 15-10-45 Rakyat Pematangsiantar melakukan gempuran/penyerangan terhadap penjajah Belanda yang bermarkas di Siantar Hotel
  • Autefik bermakna Benteng pertahanan rakyat kotaperaja pematangsiantar saat melawan agresi Belanda\
  • Empat Gunung melambangkan Bukit Barisan dan keindahan alam
  • Pabrik dan Roda melambangkan kegiatan rakyat untuk membangun
  • Sawah Padi dan bunga kapas melambangkan kerajinan dan kemakmuran
  • Balai rakyat melambangkan kebudayaan dan peradapan
  • Buku terbuka melambangkan pengetahuan serba guna
  • Setangkai batang teh  yang berdaun 15 lembar melambangkan kepada produksi terpenting di sekitar Pematangsiantar
  • Hiou Ragi hidup melambangkan corak dan cara hidup rakyat daerah
  • Bintang bersudut lima bermakna Pancasila

Visi Misi Kota Pematangsiantar. 

Visi "Tewujudnya Kota Pematang Siantar Sehat, Sejahtera dan Berkualitas"

Misi : Menguatkan kehidupan masyarakat yang sehat sejahtera humanis agamais dan beradab dengan menghargai local wisdom dan keheterogenan yang berkualitas; Menguatkan dan memulihkan perekonomian regional, penyehatan iklim usaha perdagangan dan jasa UMKM dan koperasi yang mandiri kokoh dan berkeadilan yang terdampak masa pandemi dan atau pasca pandemi Covid 19; Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif efisien bersih responsive melayani berdasarkan prinsip good governance dan coorporate governance; Menguatkan sentralitas dan daya tarik kota guna pencapaian Siantar sebagai subpusat perdagangan dan jasa regional di Provinsi Sumatera Utara; dan Mewujudkan Kota berkualitas melalui penataan ruang pengembangan infrastruktur keindahan dan kebersihan lingkungan kota secara berkelanjutan.(sumber data Bappeda kota Pematangsiantar)

Jadi berkaitan dengan hal itu, ketika para wisatawan   akan menuju ke 7 Kabupaten yang saya sebutkan  diatas, cobalah singgah di Kota Pematangsiantar, anda Parkir di Jalan Sutomo, karena anda akan masuk ke toko Ganda, yang menjual segala jenis Roti dan kue-kue lezat lainnya, lalu alihkan pandangan mata  anda kesebelah kiri yaitu ke warung Kopi "Sedap" disana tersedia Kopi Koktong dan Selei yang aduhai rasanya. Apabila anda akan membeli oleh-oleh berupa kue kacang  silahkan putar kenderaan anda ke   jalan Merdeka (Toko Paten) disana tersedia Kue Ting ting dan Teng teng. Kalau anda akan berwisata rohani,silahkan melaju ke jalan Panei tempatnya Patung Dewi Kwan Im. Tempat ini selalu ramai dikunjungi  wisatawan dalam dan luar negeri. Di kota ini juga bertabur Bakmi yang mempunyai lokasi khusus diseputaran Simpang Ampat di Jalan Gereja. Tersedia juga Bakmi MiAyam untuk saudara kita  yang Muslim. 

Sebagai Informasi , bahwa sesuai dengan Semboyan Kota Pematangsiantar ( Sapangambei Manoktok Hitei ) Suku Minang dan Tionghoa sangat mendominasi Kuliner di Kota Pematangsiantar, mereka  patuh dan taat Pajak. yang tentu akan menambah pemasukan APBD Kota Pematangsiantar. maka kota ini juga dijuluki sebagai Kota Kuliner. Disaat anda akan melaksanakan sholat , silahkan ke Jalan Mesjid atau ke Jalan Sisingamangaraja. Kota Pematangsiantar juga disebut Kota Pendidikan, berbagai keberhasilan dari anak-anak didik selalu mampu berkompetisi di seluruh Universitas yang ada di Indonesia. Pemerintah kota Pematangsiantar selalu bersinergi dengan Forkompimda ( Forum  Koordinasi Pimpinan Daerah )  yang mempunyai fungsi untuk menunjang Pemerintahan daerah dalam pelaksanaan urusan Pemerintahan  umum, dan  selalu koordinasi dalam penanganan konflik masyarakat di daerah sesuai dengan UU nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Becak Siantar 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline