Pastinya banyak yang tidak menyangkah bahwa studi bisa dilakukan sambil rekreasi atau istilah yang lagi trend yaitu healing. Ini kami buktinya, Mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana yang melakukan studi ke kota yogyakarta. Pada tanggal 20-21 juli 2023 mahasiswa FPB UKSW melaksanakan Studi Ekskursi (Studek) ke kota yogyakarta dengan mayoritas angkatan 2021.
Studek merupakan pembelajaran lapangan mahasiswa FPB ke instansi atau perusahaan di bidang pertanian dan bisnis untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh instansi atau perusahaan tersebut dengan tujuan menambah pengetahuan mahasiswa tentang praktik Pertanian, bisnis atau usaha yang berkaitan dengan pertanian berkelanjutan untuk membantu dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Tahun 2023 studek dilaksanakan di kota yogyakarta dengan melakukan kunjungan ke Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMDDTT), Bhumi Merapi, Omah Oblong, Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mengakhiri dengan kunjungan wisata ke pantai sadranan. Kunjungan yaitu dimulai dari:
1. Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BBPPMDDTT)
Tempat pertama yang kami kunjungi adalah BBPPMDDTT. BBPPMDDTT merupakan sebuah instansi pemerintahan yang berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan masyarakat daerah tertinggal dan perantauan serta melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan produktivitas kinerja dan ini berhubungan dengan SDGs poin 4 terkait pendidikan berkualitas. Instansi ini sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat desa dan transmigrasi, bahkan membantu mengurangi kemiskinan di desa-desa dan ini terkait dengan SDGs poin 1, yaitu tanpa kemiskinan. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan maka BBPPMDDTT memberikan pelatihan, pendampingan, dan pemberdayaan.
Di BBPPMDDTT kami belajar sistem pertanian terpadu dengan menggabungkan pertanian konvensional, hidroponik, peternakan dan perikanan. dengan adanya sistem pertanian terpadu kami bisa belajar, mulai dari cara mengolah dan memanfaatkan lahan yang terbatas dengan baik sehingga bisa melakukan budidaya tanaman yang berbeda dalam area lahan dan waktu yang sama, budidaya tanaman secara modern yang berbasis teknologi, memanfaatkan kembali hasil panen dari lahan untuk dijadikan pakan ternak yang dipelihara sendiri supaya mengurangi pengeluaran biaya pakan ternak, dan cara memanfaatkan dan mengolah kembali limbah kotoran ternak dengan cara fermentasi untuk dijadikan pupuk organik yang akan digunakan kembali pada lahan pertanian supaya mengurangi penggunaan bahan kimia.
2. BHUMI MERAPI
Kunjungan di bhumi merapi memberikan cerita baru, pengalaman baru bagi kami dan pastinya menambah wawasan kami. Kawasan agrowisata bhumi merapi terdapat banyak sekali binatang dan hewan peliharaan dengan berbagai jenis yang berbeda-beda yang di temui, bahkan bisa berinteraksi langsung (pegang/foto), mulai dari kuda, rusa, domba, kura-kura, ular, burung hantu, burung merpati, monyet, kucing, dan masih banyak lagi dengan berbagai jenis dan keunikan yang berbeda-beda. Itu semua dipelihara dengan baik untuk menarik minat para wisatawan supaya berkunjung ke tempat tersebut.
Kemudian juga bisa menjadi tempat belajar dan menambah pengetahuan baru untuk para wisatawan yang berkunjung ke bhumi merapi, dan pastinya supaya beberapa hewan dan binatang yang langkah tidak cepat punah. Hal ini tentunya berhubungan dengan SDGs Poin 15, terkait ekosistem daratan. Bukan hanya itu saja, di bhumi merapi juga memiliki spot foto yang bagus, bahkan terdapat bangunan kastil yang khas akan gaya eropa yang yang tidak boleh dilewatkan untuk jadi spot foto.