Lihat ke Halaman Asli

Arnold C.Turang

Bersama Merawat dan Pelihara Bumi Rumah Kita Dengan Bermartabat

PIPEBI Sulut, Gandeng BPTP Bangun Lumbung Pangan Mini Keluarga

Diperbarui: 27 Maret 2021   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/Foto. Menerapkan Protokol C-19 saat pemaparan materi dari BPTP Sulawesi Utara.

Pumorouw Manado, 25 Maret 2021.--- Kejenuhan karena pandemic Covid 19 (C19), dimaknai 20 pengurus dan pensiunam Bank Indonesia (BI) yang tergabung dalam Persatuan Istri Pegawai Bank Indonesia (PIPEBI) Sulawesi Utara, dengan kegiatan produktif.

Dengan menerapkan protocol C-19, ibu ibu akan mengikuti materi yang ditawarkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara (BPTP Sulut) yaitu: pemanfaatan limbah rumah tanggan sebagai sarana produksi kebutuhan pangan rumah tangga.

Dr. Steivie Karouw, S.TP, M.Sc. Srikandi Minahasa sebagai Kepala BPTP Sulut, apresiasi program ini, saat menerima laporan dari penyuluhnya (23/03) bahwa ada petugas Pepebi Sulut yang berkonsultasi dan meminta bantuan personal, terkait teknologi tepat guna ramah lingkungan untuk membekali ibu-ibu Pepebi.

Ilustrasi/Foto: Penjelasan materi dari BPTP Sulut dan bahan peraga wadah hasil limbah rumah tangga di manfaatkan sebagai media penanaman

Sebagai sumber Inovasi Teknologi, ini sebagai sarana penghilirannya. Pemanfaatan pekarangan dengan media limbah, sangat baik. Kegiatan ini sebagai dukungan membangun lumbung pangan mini di rumah tangga.

Lanjut Karouw: “kita dapat bayangkan bila semua ibu-ibu konsisten memanfaatkan pekarangannya, maka akan menekan biaya dapur. Makanan sehat tersedia disekitar kita dan biaya kita tabungkan untuk hal lain. Lahan bukan persoalan, tapi niat untuk melakukan itu yang harus didorong, tutur Karouw.

Konsep yang sudah dikonsultasikan terkait pemanfaatan limbah rumah tanggan seperti: botol air mineral, kemasan kotak mie instan, kantong plastic, air limbah rumah tangga dll untuk kembali dimanfaatkan sebagai media tanam.

ilustrasi/foto: Peserta saat mengerjakan pembuatan media dari bahan limbah, nampak koordinator Sie. Pendidikan Cecilia juga menekuni kerjanya.

Sebagai sumber inovasi teknologi pertanian, kita harus layani permintaan. Siapkan materi dan sarana pendukung mengajar, agar apa yang diharapkan user dapat terjawab. Hilirkan semua inovasi teknologi yang sudah dihasilkan, agar dapat memecahkan permasalahan masyarakat, tutup Karouw.

Ditempat lain, petugas yang telah diperintahkan Arnold C.Turang,SP., melalui surat tugas dengan biaya bersumber dari kegiatan Biaya Oprasional Penyuluh (BOP) menyiapkan bahan ajar. Bahan ajar diambil dari laboratorium penyuluh itu sendiri.

20 (Dua Puluh) peserta masing-masing pengurus Pipebi dan ketua, ditambah 8 (delapan) peserta pensiunan Bank Indonesia, mengikuti pelatihan dengan menerapkan protocol C-19: memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan.

Acara diawali dengan perkenalan, penjelasan singkat materi dan tujuan pembekalan, sekitar 10 menit. Selanjutnya nara sumber memberian contoh dan lanjut peserta praktek. Masing-masing peserta mengerjakan bahan yang dibawa sendiri oleh peserta dari rumah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline