"Jadi gini, kenapa sih kalian bandingkan saya di timnas sama klub beda? Ya, bedalah, memang sebagai pemain butuh namanya jam terbang dan kebebasan untuk bermain, apakah timnas kami diberikan itu? Tidak sama sekali" tulis Saddil Ramdani.
Gelandang serang Timnas Indonesia yang bermain di Sabah FC itu sedang ngamuk dengan netizen. Gegara penampilan Saddil Ramdani yang mengkilap bersama Sabah FC yang dianggap berbeda jauh dengan penampilannya bersama timnas.
Bukannya rileks, Saddil tanpa diduga merespons dengan keras. Saddil bahkan dengan detil menjelaskan alasannya kenapa tampil melempem bersama timnas, yakni karena jam terbang yang tidak diberikan oleh coach Shin Tae-yong (STY) terhadap dirinya.
"Apakah di timnas kami diberikan itu? TIdaakkk sama sekali! Kalian hanya melihat dari sudut yang tidak masuk akal, main hanya 15 menit 20 mneit bahkan 7 menit terus kalian bilang gak bisa main di timnas. Gak bisa main melempem, asal-asalan mainnya godek mulu lah" kata Saddil.
"Pertikaian" tak perlu antara Saddil Ramdani dan netizen ini sudah sampai di telinga ofisial STY, bahkan media sempat mengonfirmasi kejadian itu ke asisten STY, Nova Arianto. Namun, mantan pemain bertahan hebat Persib Bandung di masanya itu memilih tak berkomentar.
Okay, jika demikian, kira-kira apa yang membuat coach STY jarang memainkan Saddil Ramdani? Sesuatu yang dipermasalahkan pemain yang berusia 24 tahun tersebut.
Paling tidak saya akan memberikan 3 (tiga) alasan mengapa Saddil jarang dimainkan oleh STY;
Pertama, gaya permainan Saddil masih belum cocok dengan skema STY, khususnya ketika bermain dalam formasi 3-5-2.
STY nampaknya akan memakai fomrasi 3-5-2 sebagai default permainan timnas senior. Dalam skema ini Indonesia akan berubah total bertahan di 5-3-2 dan akan menyerang di 4-3-3 atau lebih agresif di 3-4-3. Apa kekuatan utama di formasi ini, jelasa saja adalah di para wingback, yang mampu melakukan transisi cepat di ketika bertahan dan menyerang.
Asnawi yang bergerak di sektor kanan sudah pasti mendapat tempat utama, di sisi kiri jika ditilik dari laga melawan Argentina, maka Shayne Pattinama dan Pratama Arhan akan berlomba sebagai pilihan inti.