Stadion Al Bayt yang dibuat berbentuk seperti tenda itu ternyata gagal menjadi tenda terbaik untuk menikmati bintang bagi para pendukung timnas Qatar.
Ketika waktu tambahan di babak kedua akan tergenapi menjadi lima menit, siulan pendukung Qatar menajam di Al Bayt Stadium, mereka nampak kesal, dan akhirnya membisu.
Berbanding terbalik, karena kurang lebih 120 menit sebelum laga berlangsung, nyanyian suporter Qatar tak pernah berhenti, tanda optimisme yang membubung tinggi.
Tuan Rumah Qatar takluk 0-2 atas Ekuador di laga pembuka Piala Dunia 2022.
Opening Ceremony Piala Dunia 2022 yang menakjubkan tentu saja memacu semangat pendukung tim nasional Qatar di Stadion Al Bayt.
Suporter tim berjuluk Al-Annabi ini semakin optimis bahwa Qatar sudah sangat siap menjadi tuan rumah dari berbagai aspek; bukan hanya menyuguhkan acara pembukaan yang hebat tetapi juga tampil berkelas di pertandingan pembukaan.
Memang cukup banyak pandit yang memprediksi bahwa Qatar dapat berbuat banyak di Piala Dunia kali ini atau minimal tak menjadi bulan-bulanan di fase grup A yang diisi Ekuador, Senegal dan Belanda.
Paling tidak dua alasan kuat yang dapat dikemukakan; pertama, kepercayaan diri karena Qatar menjadi juara Piala Asia 2019, dan generasi juara yang dipimpin Almoez Ali ini dirasa telah cukup berkembang dan siap menghadapi pergelaran ini, dan yang kedua, adalah faktor sang pelatih, Felix Sanchez Bas.
Felix Sanchez Bas yang pernah menukangi Barcelona yunior, adalah aktor utama yang melahirkan para pemain yang menjadi tulang punggung timnas. Sudah sejak 2006, Felix membangun timnas dari kelompok umur, dan sejak awal 2020 dipercaya menjadi pelatim timnas senior.
Ekuador Ternyata Bukan Lawan yang Mudah