Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Sadio Mane Menari, Mo Salah Menangis, Senegal Ukir Sejarah

Diperbarui: 7 Februari 2022   08:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim nasional Senegal merayakan gelar juara Piala Afrika edisi 2021 usai mengalahkan Mesir di Stadion Olembe, Minggu (6/2/2022) waktu setempat.| Sumber: CHARLY TRIBALLEAU via Kompas.com

Setelah tendangan penaltinya menghujam sisi kanan gawang kiper Mesir, Gabaski, Sadio Mane membentangkan kedua tangannya sambil berlari. Para pemain dan ofisial Senegal, ikut mengejarnya sambil berteriak, tertawa histeris. Senegal ukir sejarah dengan menjuarai Piala Afrika untuk pertama kalinya.

Di sisi lain, Mo Salah hanya bisa berjongkok sambil menundukkan kepala. Dia tak bisa berkata apa-apa. Cukup lama, banyak sekali yang dia pikirkan, termasuk bertanya, mengapa dia tak bisa mengambil peran di babak adu penalti itu. Dia berharap dialah pahlawannya, tapi kenyataannya berbeda 180 derajat.

Siapapun yang menyaksikan final Piala Afrika 2021 ini melihat bagaimana berbagai drama terjadi, dengan ketidakpastian untuk berbagai prediksi yang menyertainya. Bagaimana tidak, timnas Mesir nampaknya akan dinaungi dewi fortuna untuk beberapa hal yang terjadi selama 120 menit.

Lihat saja, di menit ke-7, Sadio Mane gagal menuntaskan tugasnya setelah Senegal mendapat hadiah tendangan penalti. Tendangan Mane ke sisi kanan, berhasil ditepis Gabaski. Bukan itu saja, banyak peluang emas Senegal yang juga digagalkan baris pertahanan atau pupus di tangan Gabaski.

Akhirnya kiper Mesir benama lengkap Mohamed Abou Gabal Ali yang bermain di klub Mesir, Zamalek itu dinobatkan menjadi man of the match. "Nothing to say.." begitu kata Gabaski yang terlihat menitikan air mata setelah menerima penghargaan itu.

Sadio Mane Merayakan Kemenangan Senegal bersama rekan-rekannya I Gambar: Reuters

Secara statistik, memang Senegal mendominasi. Senegal melepas 6 tendangan shot on target, dan 5 off target, berbanding hanya 3 milik Mesir. Penguasaan bola, Senegal unggul tipis 53 persen, berbanding 47 persen.

Timnas Mesir di laga ini, dapat dikatakan sekali lagi, menunjukkan kolektivitas dan compactness yang hebat. 

Meskipun menghadapi Senegal yang kuat secara ofensif Mo Salah dkk berhasil memaksa Singa Teranga untuk bermain selama 120 menit, tanpa mampu mencetak sebiji golpun.

Sesudah 120 menit, penikmat bola, pasti mengira bahwa Mesir lah yang akan menang karena pengalaman yang terjadi sebelumnya. Singa gurun itu memang tampak hebat soal mental di perpanjangan waktu dan adu penalti sepanjang turnamen berlangsung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline