Kekalahan 1-4 atas Indonesia di fase grup Piala AFF 2020 membuat Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) melakukan perubahan signifikan. Pelatih Tan Cheng Hoe, dipecat atau tidak dilanjutkan kerja samanya lagi.
Wajar, karena publik Malaysia tentu tidak menyangka bahwa skuad yang mereka anggap berpengalaman dan mumpuni disingkirkan oleh Timnas Indonesia yang notabene minim pengalaman dibandingkan dengan skuad senior mereka itu.
Perhatikan saja skuad Malaysia saat gelaran turnamen AFF 2020 yang masih diisi nama-nama pemain senior seperti Aidul Zafuan, Khairul Fahmi, dan Badrol Bakhtiar. Selain itu, ada juga pemanggilan pemain berlabel Liga Champions Eropa, Dion Cools.
Naas bagi Malaysia dengan skuat mengkilap itu, mereka dikalahkan oleh rival klasik Indonesia. Tak pelak kekalahan itulah yang membuat pelatih Tan Cheng Hoe diganti.
Menariknya, santer diberitakan pelatih asal Spanyol, Luis Milla akan menjadi pelatih Malaysia berikutnya. Milla sendiri adalah pelatih Indonesia sebelum Shin Tae-yong.
Di tangan Milla, timnas tidaklah tampil buruk, bahkan penampilan atraktif yang selama ini dinantikan pecinta skuad Garuda sudah mulai nampak di tangan Milla.
Ide sepak bola Milla saat itu adalah membuat Indonesia dapat bermain seperti tiki-taka Barcelona. Mengalirkan bola dengan cepat dari kaki ke kaki, mengandalkan kecepatan lari dari pemain yang tidak bertubuh tinggi, dan tentunya mendominasi laga dengan penguasaan bola.
Sayangnya, meski telah membuat Indonesia tampil menarik, tapi Milla hadir di saat suporter masih terbuai untuk sebuah hasil yang instan. Tampil menarik tanpa menang dan tanpa gelar, hanyalah sebuah kesia-siaan, begitu kira-kira.
Akhirnya, diselingi dengan sindiran tentang manajemen yang tidak profesional, Milla tidak lagi melanjutkan kontraknya bersama PSSI.
***