"Egy terima kasih telah mewakili Lechia dan semoga sukses dan sukses dalam karir masa depan Anda!", --Pernyataan Resmi Klub Polandia, Lechia Gdansk.
Pesepakbola muda Indonesia, Egy Maulana Vikri resmi dilepas oleh klub kasta tertinggi Liga Polandia, Lechia Gdansk setelah menghabiskan kontrak jangka panjang selama tiga tahun dari Maret 2018 hingga 30 Juni 2021.
Frasa "dilepas" ini memang sedikit simpang siur, karena menurut kabar, Egy mendapatkan tawaran perpanjangan kontrak dari Lechia Gdansk, tapi ditolak.
Menurut agen Egy, Duzan Bogdanovic, keputusan ini diambil karena alasan Lechia memang tidak memberikan kesempatan bermain lebih banyak seperti yang diinginkan oleh pihak mereka.
"Sekarang saatnya bermain lebih sering," kata agen Egy, Duzan Bogdanovic.
Memang jika bicara soal kesempatan bermain dibandingkan betapa hebohnya respon saat Egy dikontrak Lechia Gdansk dan bahkan mendapatkan nomor punggung 10, maka ibarat harapan lebih besar daripada kenyataan.
Lihat saja data ini. Musim 2020/2021, Egy bahkan hanya memainkan tujuh laga dengan durasi 77 menit, yang berarti Egy tidak pernah bermain dengan penuh satu lagapun.
Data yang lebih besar atau keseluruhan sejak 2018 bahkan terkesan memilukan karena di kompetsi Liga Polandia, Egy bermain hanya 11 kali dengan 132 menit bermain. Suatu penampilan yang amat minim bagi pemuda yang diharap menjadi bintang masa depan Indonesia ini.
Inilah yang membuat saya sendiri juga berpikir, bisa saja menurut Lechia Gdansk, tidak ada kontribusi positif yang dapat diberikan Egy lagi di lapangan hijau, selain jumlah follower di Lechia Gdansk yang meningkat pesat.
Tentu saja, jika bicara tentang kenaikan di segmentasi ini, mendapatkan follower tidaklah signifikan berdampak secara finansial dibandingkan ada kenaikan penjualan kostum atau merchandise lainnya yang berkaitan dengan Egy.