Setelah gol ketiga dari Ciro Immobile, allenatore Roberto Mancini nampak tersenyum bahagia, transformasi yang dibuatnya bagi Timnas Italia kurang lebih selama dua tahun semakin terlihat jelas. Italia memastikan diri menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar dalam pergelaran Piala Eropa 2020 ini. Italia tampil atraktif, rapi di lini tengah dan kokoh di sektor pertahanan.
Di laga keduanya dini hari tadi waktu Indonesia, Gli Azzuri tampil trengginas di Stadion Olimpico dengan mengalahkan Swiss dengan skor telak 3-0 melalui brace gelandangnya Manuel Locatelli di menit ke-26 dan ke-52 dan dilengkapi gol striker Ciro Immobile di menit ke-89.
Kemenangan ini membuat Italia telah mengantongi enam poin sempurna dari dua laganya, setelah sebelumnya juga mampu melumat Timnas Turki juga dengan skor serupa. Enam gol tanpa kebobolan memang patut diapresiasi. Italia sudah menjadi tim yang jauh berbeda saat ini.
Paling tidak ada 3 (tiga) puji atau sanjungan yang dapat diberikan kepada skuad besutan Mancini kali ini.
Pertama, Italia tampil atraktif dan menghibur. Menyaksikan Italia sekarang memang berbeda dengan Italia yang pernah diketahui sebelumnya minimal hingga era Italia di bawah Giacomo Ventura yang gagal lolos Piala Dunia 2018.
Italia dahulu dikenal dengan pertahanan yang kuat dan permainan yang pragmatis. Tidak kebobolan dengan catennacio atau sistim grendel ketat, dan cukup mencetak sebiji gol. Konsep bertahan adalah cara menyerang paling baik seperti sudah menyerap ke sumsum Gli Azzuri.
Sekarang berbeda di tangan Mancini, dua laga Piala Eropa kali ini memperlihatkan itu dengan sangat baik. Pergerakan bola berjalan dengan cepat, nampak semi tiki-taka Spanyol dengan sentuhan total football ala Belanda. Italia tampil atraktif dan menghibur, bahkan tetap menyerang meski sudah unggul. Haus dan lapar.
Mimpi Mancini untuk mentransformasi Italia terlihat jelas dari dua laga ini, menyerang bagi Mancini adalah cara Italia terbaik bagi Italia untuk meraih hasil maksimal di Euro 2020 ini, seperti yang dikatakannya pada Maret lalu.
"Kami harus menyadari bahwa kami bukan sebuah tim yang hanya sekadar mengendalikan pertandingan dengna cara bertahan. Kami harus mulai dari konsep menyerang lebih baik ketimbang bertahan" kata Mancini pada akhir Maret 2021.
Kedua, lini tengah yang mumpuni. Mengapa Italia mampu tampil atraktif? Setelah dicermati kuncinya nampak ada di lini tengah, berbeda dengan konsep bertahan kuno Gli Azzuri dimana kuncinya ada di para bek atau pemain bertaha, maka kali ini para gelandang memainkan peran vital.