Nama Satria Duta, pecatur muda Indonesia kelahiran tahun 2008 tiba-tiba mencuat, setelah GothamChess, yang melalui video yang diunggah di channel Youtube GothamChess memuji Satria sebagai pecatur asal Indonesia yang pernah mengalahkannya.
Dalam testimoninya, GothamChess menyebut bahwa permainan Satria sangat baik, dan memiliki masa depan yang cemerleng ke depannya.
"Dia ada pecatur muda yang brilian dari Indonesia yang mana memiliki potensi untuk menjadi grandmaster catur selanjutnya," kata GothamChess dalam video Youtube-nya, Rabu (24/3/2021).
Bukan itu saja, GohtamChess juga menyinggung Satria yang menurutnya mampu tampil baik karena memang memiliki peringkat yang cukup tinggi di FIDE Indonesia.
"Lawan saya ini lahir pada tahun 2008, jika kalian melihat rangking catur Indonesia di FIDE, ini sangat luar biasa. Dia berada di peringkat 200 sebagai pecatur termuda," kata GothamChess, dikutip dari Detik.com.
Menarik melihat pujian dari GothamChess ini, apalagi momennya nampak tak jauh dari polemik yang melibatkan dirinya dengan Pak Dadang Subur atau Dewa Kipas, yang dinilainya telah berlaku curang ketika Dewa Kipas mampu mengalahkannya di pertandingan catur online Chess.com.
Seperti yang diketahui sesudah itu, Dewa Kipas berhadapan dengan GM Irene Kharisma dalam duel "bersejarah" yang difasilitasi Dedy Corbuzier. Irene termasuk pihak yang sepakat bahwa ada kecurangan yang dilakukan oleh Dewa Kipas dan dalam laga tersebut Dewa Kipas menyerah kalah dari GM Irene 0-3.
GothamChess ternyata memberikan perhatian pada duel yagn berakhir anti klimaks bagi Dewa Kipas ini,lebih banyak soal sindiran terhadap Dewa Kipas yang menurutnya bermain dengan akurasi kruang dari 40 persen.
Nilai ini tentu sangat jauh dari akurasi Dewa Kipas di laga melawan GothamChess yang mencapai lebih dari 90 persen. GothamChess bahkan seperti menertawakan karena Dewa Kipas dibayar sangat mahal untuk laga tersebut.
Apa maksud GothamChess dari pujiannya terhadap Satria Duta dihubungkan dengan polemiknya dengan Dewa Kipas ini? Bisa diduga ini lagi dan lagi adalah sindiran.
Menghubungkan kemampuan Satria yang diakuinya memang fair ketika mengalahkannya, seperti hendak kembali menegaskan bahwa Dewa Kipas memang berada di level yang jauh di bawah serta patut dipertanyakan kemampuannya.