Ada yang bertanya demikian, mengapa untuk isu Presiden 3 periode yang dicelotehkan Amien Rais, Jokowi cepat bereaksi, namun terhadap isu Moeldoko bermanuver menjadi Ketua Umum Demokrat KLB, Jokowi terkesan diam.
Multitafsir terjadi, dan sah-sah saja. Bagi yang percaya bahwa ada konspirasi yang melibatkan Jokowi di balik manuver Moeldoko, maka akan menyebut bahwa itulah tanda bahwa Jokowi merestui kudeta di Demokrat, sedangkan bagi yang percaya bahwa Jokowi tidak terlibat, akan berkilah bahwa untuk apa Jokowi bicaa sesuatu yang benar-benar tidak diketahuinya.
Oke, pengertian benar-benar tidak mengetahui juga dapat ditafsirkan macam-macam, akan tetapi, intinya Jokowi merasa menanggapi Amien Rais memang lebih penting.
Saya melihat bahwa disinilah seni politik Jokowi dimainkan denga begitu cerdik dengan tingkat tinggi. Maksud saya begini. Jokowi memilih untuk menjelaskan sesuatu yang sebenarnya dengan sendirinya menjelaskan persoalan yang lain. Jika anda bermain billiard, maka ini seperti memukul bola yang satu, tetapi bisa dua atau tiga bola masuk ke lubang dengan sempurna.
Penegasan sikap Jokowi kemarin bahwa dirinya tidak berminat dan berniat untuk menjadi presiden tiga periode sudah menjelaskan semuanya. Bagi Amien Rais itu bahkan seperti dibungkam, sedangkan bagi persoalan Demokrat, itu juga seperti masuk dalam realitas yang sebenarnya.
Maksud saya begini. Sedari awal Amien Rais menyebut bahwa di balik kisruh Demokrat memang ada maksud terselubung untuk menjadi presiden dalam 3 periode. Entahlah apa maksud Amien, tapi saya menduga, ada tuduhan bahwa ada negosiasi di balik kekisruhan ini untuk memberikan dukungan untuk Jokowi menjadi presiden 3 periode, melalui Demokrat AHY atau Demokrat Moeldoko.
Akan tetapi ketika, Jokowi mengatakan bahwa sudah cukup, maka Amien mati kutu, dan kisruh Demokrat sudah diletakkan kembali ke porsinya yakni masalah legalitas yang jika meruncing diselesaikan secara hukum, begitu saja.
Sesudah mengatakan demikian, Jokowi hari ini langsung mengurus, memikirkan bagaimana caranya untuk menghidupkan pariwisata di Bali. Sentra dari pergerakan pariwisata di tanah air, dan bisa menjadi titik permulaan menggairahkan pariwisata tanah air di masa pandemi ini.
Jokowi menyelesaikannya dengan begitu lembutnya. Bahkan hari ini, setelah pernyataan Jokowi tersebut, Menkumham Yasona Laoly juga tampak santai menyebut bahwa berkas dari Demokrat Moeldoko sudah masuk dan berada di dalam tahap verifikasi kelengkapan data.
Jika data lengkap, apakah akan diakuit? Eitss tunggu dulu, ping-pong data ini bisa lama, bagaimana jika Menkumhan meminta kedua pihak untuk bermediasi, bukankah ini akan membuat laga bertambah panjang dan masuk di extra time. Saat itu semakin panjang, dimana Jokowi? Jokowi sedang mengurus hajat hidup orang banyak.