Dahulu ada senior kantor yang menasihati begini. Cara berkomunikasi yang keliru membuat pesan dari komunikasi bisa benar-benar hilang. Nasihat ini diberikan ketika ada peristiwa di ruang rapat.
Sebenarnya sederhana saja, soal rotasi staf. Saat pimpinan baru sedikit menjelaskan tentang rotasi ini, seorang rekan staf langsung menyela dengan dugaan yang tidak-tidak. Nadanya juga meninggi.
Rekan staf tadi merasa bahwa ada unsur ketidaksukaan dalam wacana rotasi ini. Baik juga, mungkin dia lagi mengingatkan agar rotasi berjalan lebih obyektif.
Sayangnya, sesudah pimpinan menjelaskan lebih lengkap, sebenarnya tidak demikian adanya. Rotasi itu dilaksanakan sesuai dengan hasil evaluasi setiap staf, dan sudah diterima.
Rekan staf tadi akhirnya malu dan balik dinasihati rekan yang lebih senior. Cara komunikasinya dinilai keliru, dan asumsi yang dia buat tak tepat konteks.
Mungkin begitu kira-kira mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean melihat komentar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di postingan akun twitter Jokowi.
Jokowi dalam cuitannya menuliskan perihal pandemi COVID-19.
"Setahun dalam selubung pandemi, tentu ada rasa bosan, lelah, dan sedih. Kita sama merindukan suasana normal, berkegiatan seperti sediakala, dan tidak dicekam ketakutan. Mari, kita sama berjuang untuk mengakhiri pandemi ini dengan disiplin ketat menjalankan protokol kesehatan," tulis Jokowi.
Cuitan tersebut kemudian dikomentari oleh Susi. Tidak langsung membahas covid sesuai postingan Jokowi , malah Susi meminta Jokowi untuk menghentikan ujaran kebencian atau hate speech.
"Mohon dibantu dengan himbauan dari Bapak Presiden untuk menghentikan Hate speech .. ujaran kebencian yg baik yang mengatasnamakan agama, Ras/Suku, Relawan dll ... Pandemic sudah cukup membuat depress ekonomi sosial juga kesehatan jiwa masyarakat semua," tulis Susi di akun-nya, @susipudjiastuti..
Ferdinand lalu muncul. Nasihat diberi Ferdinand bertubi-tubi. Mulai dari susi yang dianggap salah konteks karena bicara hate speech ketika Jokowi sedang bicara soal covid, dan juga cara Susi yang dianggap Ferdinand tidak seperti mantan menteri yang seharusnya tahu dimana tempat yang baik menyampaikan usulan.