Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Menyoal Kontroversi Pernyataan Hadi Pranoto yang Melibatkan Musisi Anji

Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hadi Pranoto dan Anji I Gambar : Tribunnews

Ada yang heboh berkaitan dengan penyanyi Anji dan seseorang yang bernama Hadi Pranoto. Dalam sebuah wawancara videonya, Anji mendatangkan Hadi Pranoto yang disebutnya sebagai seorang pakar mikrobiologi.

Yang membuat heboh adalah pernyataan orang yang mengaku pakar bernama Hadi Pranoto ini. Pria yang mengaku sebagai seorang professor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19 ini  mengatakan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19.

Hebohnya lagi, disebutkannya bahwa cairan antibodi Covid-19 tersebut telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan, dan diberikan kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan perkiraan lama waktu penyembuhan hanya 2-3 hari.

Tentu saja pernyataan Hadi Pranoto dalam video Anji ini mengundang berbagai reaksi, yang sayangnya adalah reaksi negatif atau meragukan pernyataan dari Hadi Pranoto ini.

Dilansir dari Kompas.com, Dosen dan peneliti di Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dr Mohamad Saifudin Hakim menegaskan bahwa klaim Hadi Pranoto terkait temuan cairan antibodi Covid-19 kemungkinan besar adalah informasi palsu atau hoax.

Ada beberapa dasar yang digunakan oleh Hakim untuk menilai seperti itu. Pertama, ketika Hadi Pranoto mengatakan sudah meneliti virus seperti H5N1, SARS pertama, dan MERS-CoV selama puluhan tahun, dan tidak menyebutkan labortariumnya dimana, maka sudah sangat meragukan karena penelitian terkait virus tidak bisa dilakukan di sembarang tempat.

Kedua, menurut Hakim, jika memang sudah melakukan riset yang sangat berguna  selama puluhan tahun ini ini seharusnya hasil riset ini sudah ada publikasi ilmiah dan dapat diakses, tapi ternyata tidak ditemukan alias nihil.

Selain Hakim, ahli epidemiologi Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) juga meragukan pernyataan Hadi Pranoto ini, bahkan menegur dengan cukup keras dengan mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Hadi Pranoto dengan Anji adalah sesuatu yang dapat dikategorikan menyesatkan.

"Makanya kalau menyebarkan berita bohong itu harus ditindak," kata Pandu.

Pihak terkini yang meragukan pernyataan Hadi Pranoto adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Menurut  Wakil Ketua Umum IDI Slamet Budiarto  dipastikan bahwa sosok Hadi Pranoto yang ditampilkan Anji tidak ada dalam database keanggotaan IDI.

IDI juga menyesalkan penyebaran informasi tak jelas, dan mengingatkan ancaman pidana jika akhirnya terjadi penyebaran kebohongan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline