Saya sangat bersyukur karena saya bisa senyum-senyum sendiri menonton video viral tentang dugaan tentara China yang sedang Laundri baju tentara mereka di Kelapa Gading.
Mungkin ada pembaca yang sudah menontonnya, kan viral, masak tidak ditonton, tapi ya sudah jika tak ditonton juga tak apa-apa tak ada guna.
Mengapa saya bersyukur? Ya, karena saya bisa tertawa. Kesempatan dimana dopamin terlepas dari otak dan membuat kandungan endorfin memenuhi sirkuit-sirkuit kesenangan pada otak.
Otak berespon sehingga otot wajah terdorong untuk melebar ke kiri dan kanan, bahkan mulut dapat terbuka dan orang menyebutnya dengan terbahak-bahak.
Ini adalah kesempatan langka, berbahagialah orang yang masih dapat tertawa, masih memiliki dopamine dan endorphin yang cukup serta tak membeku.
Terimakasih untuk yang membuat viralnya video laundry ini yang dengan cerdas membuat saya bisa tertawa. Dikarenakan imajinasi yang memang ngetop abis.
Di dalam video tersebut terlihat jaket tentara dideretkan dengan tempelan tulisan di dada dengan aksara yang memang mirip hanzi mandarin, lalu mengatakan bahwa inilah seragam tentara China dan nampak memprovokasi bahwa tentara itu sudah tiba di Indonesia dan bla bla bla. Saya maklum saja, mungkin imbas dari bioskop yang masih tutup.
Akan tetapi dalam "kekaguman" saya akan imajinasi liar ini saya juga lantas mengecek kebenaran dari video tersebut. Sudah jelas, itu jaket tentara Korea, bukan tentara China. Jadi konon, konon ya, katanya Kim Jong Un yang kirim langsung dari Korea sana untuk dilaundry di Indonesia. Beh.
Jadi begini. Dari hasil investigasi (bukan imajinasi ya), didapatkan fakta bahwa baju tersebut adalah seragam bekas tentara Korea Selatan dan itu terbukti dari aksara hangeul dari nama Kim yang tertera di seragam tersebut.
Mau perang di sini? Ya, tidaklah, lawan Korsel itu bukan disini, mau bikin drakor juga kejauhan, jadi diduga milik kolektor barang-barang atribut seragam militer asing.
Biasalah, kolektor lalu dijual jika ada yang pingin dan kabarnya komunitas peminatnya juga cukp banyak yang mencari seragam tentara asing bekas di Indonesia.