Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Apakah Orang Bergolongan Darah O Bebas dari Coronavirus?

Diperbarui: 12 Juni 2020   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi : Freepik via Tribunnews

Sempat kuatir juga membaca salah satu artikel yang berjudul “ Golongan Darah A Paling Rentan Terkena Covid-19”. Alasannya karena saya bergolongan darah A, lalu orang tersayang di sekitar saya seperti Ibu yang hampir berusia 80 tahun  juga bergolongan darah A.

Artinya, bisa stress juga jika membayangkan apabila saya terkena Covid dan akhirnya menularkan kepada Ibu, kasihan juga kan, semoga saja tidak terjadi seperti itu.

Ada juga  yang menghibur dari artikel tersebut, yakni golongan darah yang paling “kuat” terhadap virus corona adalah O. Nah, kebetulan bapak bergolongan darah O. Jadi skor menjadi imbang sekarang.

Dari mana dasar relasi golongan darah dan virus Corona ini? Dari beberapa  sumber,  disebutkan bahwa hasil penelitian ini didapatkan dari dua tempat dengan kurun waktu yang berbeda.  

Pertama, di Wuhan, China. Dimana sebuah studi dari Centre for Evidence-Based and Translational Medicine di Zhongnan Hospital of Wuhan University menunjukan bahwa dari 206 pasien yang meninggal terkait Corona di Wuhan, 85 di antaranya ditemukan memiliki golongan darah A. Nah, hampir 50 persen om.

"Orang-orang golongan darah A perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan infeksi," tulis peneliti Wuhan University pada riset  yang dilaksanakan pada Maret 2020 lalu.

Publikasi tentang ini memang belum terlalu masif, karena masih dianggap sebagai sebuah riset awal yang masih harus dilanjutkan dengan riset-riset yang lain.  

Kedua, di California, Amerika Serikat. Di sana, sebuah  perusahaan bioteknologi bernama 23andMe menemukan bahwa golongan darah tipe O lebih bisa melindungi diri dari SARS-COV-2.

Dikatakan bahwa dari golongan dari O, hanya  9-18 persen kemungkinannya untuk terinfeksi virus COVID-19. Penelitian ini lebih baru, karena hasilnya baru dirilis beberapa hari lalu.

Di 23andMe , para peneliti terlebih dahulu menghimpun data-data seperti usia, indeks massa tubuh, etnis, hingga penyakit bawaan yang pernah dialami dan berharap melalui riset ini dapat ditemukan keterkaitan genetik dengan virus corona.

Herannya, dari hasil riset di California ini, golongan darah A “naik derajat”, karena tidak menjadi yang paling rentan lagi, terganti oleh golongan arah lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline