"Pandemi ini bisa menjadi lahan bagi kepala daerah untuk menunjukkan taringnya," Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi
Menarik juga di tengah pandemi, masih ada lembaga survei yang masih rajin melakukan survei elektabilitas, salah satunya adalah Indikator Politik Indonesia (IPI). Hari ini, IPI merilis hasil rilis survey mereka terhadap beberapa tokoh nasional.
Dilaporkan bahwa survei ini dilakukan pada periode 16-18 Mei 2020 dengan melibatkan 1.200 responden. Hasilnya menurut saya menarik dan "sedikit" mengejutkan.
"Sedikit" ini karena posisi dalam lima besar tidak ada nama baru, bahkan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto tetap menduduki peringkat pertama.
Di lima besar, Prabowo tetap ditemani oleh Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
Nah menariknya, dan mengejutkan adalah adanya pergeseran posisi di peringkat dua, dimana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kali ini disalip oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Dari hasil survey, elektabilitas Ganjar naik dari 9,1 persen (pada Februari 2020) menjadi 11,8 persen (pada Mei 2020) unggul dari Anies yang kali ini hanya memiliki 10,4 persen (dibandingkan dengan 12,1 persen).
Di posisi lima besar ini, elektabilitas Ganjar tidak sendirian naik, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga mengalami kenaikan signifikan dengan 3,8 persen menjadi 7,7 persen.
Tren penurunan paling mencolok adalah Prabowo, meski berposisi paling atas namun nilai elektabilitas 14,1 persen jauh dari 22,2 persen yang didapatkan Prabowo pada Februari 2020 lalu.
Ada apa di balik tren menurun yang dialami Prabowo dan mengapa Ganjar dapat menekuk Anies berdasar hasil survey ini?