Lewat surat terbuka, Staf Khusus (Stafsus) Milenieal Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra secara resmi mengundurkan diri.
"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," tulis Andi dalam surat itu, dilansir dari Kompas.com. (24/4/2020).
Kompas.com memuat berita ini pada pukul 11:24 WIB. Baru sesudah jam makan siang saya baru membaca berita daring tersebut, lalu terlibat diskusi pendek dengan seorang teman kantor yang bernama Hary.
"Bro...Andi Taufan mengundurkan diri" ucap saya memulai percapakan siang tadi.
"Ooo...Andi Stafsus Milenial itu?" tanya Hary dengan nada datar.
"Amartha?" kata Hary lagi.
"Ya, itu dah..."
Hary dan saya lantas melanjutkan pekerjaan. Saat ini, nampaknya topik pengunduran diri Andi ini nampaknya tidak menarik baginya.
Berbeda dengan responnya, saat kasus Amartha ini muncul di permukaan, beberapa hari lalu.
"Bro...ancur binasa, Stafsus Jokowi main kirim surat ke camat" kata Hary saat itu.
"Siapa? Billy, Belva atau Putri?" balas saya waktu itu, seantusias Hary.