"Kami sendiri di DKI Jakarta kita sudah mengalokasikan Pak saat ini, yang sudah dialokasikan Pak sampai dengan bulan Mei itu sebesar Rp 3,032 triliun," kata Anies dalam laporannya kepada Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020) melalui teleconference.
Anggaran APBD DKI Jakarta yang dialokasikan Anies untuk menangani pandemi covid-19 sebelumnya dinilai minim. Apalagi jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain, anggaran DKI dapat dikatakan terlalu kecil.
Sebelumnya diberitakan, DKI Jakarta mengalokasikan Rp 183 miliar untuk penanganan virus Corona. Jawa Barat mengalokasikan Rp 500 miliar dan Jawa Tengah menyiapkan Rp 1,4 triliun untuk anggaran Pandemic Respon virus Corona (COVID-19).
Angka DKI Jakarta yang hanya 183 miliar tersebut, sangatlah kecil jika dibandingkan dengan APBD DKI yang mencapai 87,95 triliun, dibandingkan dengan Jawa Barat 46,09 T dan Jawa Tengah 28,3 T.
Masak dengan jumlah APBD sebesar itu, anggaran yang disediakan hanya 183 M?
Di hari ini juga, Anies mengatakan bahwa anggaran yang disediakannya untuk pandemi di DKI Jakarta sudah meningkat drastis, menjadi 3 triliun rupiah. Wow.
"Kami sendiri di DKI Jakarta kita sudah mengalokasikan Pak saat ini, yang sudah dialokasikan Pak sampai dengan bulan Mei itu sebesar Rp 3,032 triliun," kata Anies dalam laporannya kepada Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (2/4/2020) melalui teleconference.
"Jadi per hari ini ada Rp 1,032 triliun, lalu ditambah Rp 2 triliun sampai dengan bulan Mei. Jadi, sudah ada Rp 3 triliun yang kita alokasikan untuk penanganan COVID. Bila ini berkepanjangan, tentu kita akan tambah lagi anggarannya," sebut Anies.
***
Ada dua hal yang dapat menjelaskan bagaimana anggaran itu masih minim pada awalnya.