"Aku akan bahagia jika aku dan lari bisa menua bersama." -- Haruki Murakami
Ada yang mengatakan kehidupan di dunia seperti musafir, berjalan sampai waktunya dipanggil Yang Maha Kuasa.
Namun mungkin bagi seorang Bob Hasan, kehidupan di dunia bukan seperti seorang pejalan, tetapi seorang pelari. Tinggal diatur, kapan waktunya menjadi seorang pelari cepat, sprinter atau melambat seperti seorang pelari marathon.
Hari ini, sang pecinta olahraga lari itu telah usai waktu untuk berlari, kabar duka datang, Bob Hasan telah meninggal dunia di usia 89 tahun karena kanker 11.00 WIB di RSAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Kabar duka ini langsung disampaikan langsung oleh Sekjen PASI Tigor M Tanjung, Selasa (31/3/2020).
"Iya benar, tadi jam 11.00 WIB meninggal dunia di RSPAD. Sudah beberapa waktu belakangan ini beliau bertarung dengan penyakit kanker di beberapa bagian, terutama di paru-paru," ujar Tigor.
Raja Hutan dan Ketua PASI Lebih dari 40 Tahun
Selama hidup, menceritakan Bob Hasan rasanya tidak bisa dilepaskan dari dua hal, kayu dan lari.
Pria keturunan Tionghoa yang lahir di Semarang, Jawa tengah pada Februari 1931 itu pada jaman orde baru, Bob Hasan dijadikan Presiden, Soeharto menjadi mitra bisnisnya terutama di industri kayu.
Sejak Soeharto menjadi Presiden pada 1966, Bob Hasan bertindak sebagai mitra Indonesia bagi perusahaan asing yang ingin berbisnis kayu di Tanah Air, dengan ekspansi besar-besaran.