Lihat ke Halaman Asli

Arnold Adoe

TERVERIFIKASI

Tukang Kayu Setengah Hati

Apakah Ganja Dapat Menyembuhkan Pasien Virus Corona?

Diperbarui: 27 Maret 2020   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar : Barrons

Belum ditemukannya obat dan vaksin untuk virus corona  membuat banyak orang suka membuat sensasi dan spekulasi. Karena itu, pemerintah terus berusaha menjelaskan tentang hal ini, apalagi jika sudah berkembang di tengah masyarakat secara luas dan berpotensi dianggap sebagai sebuah kebenaran.

Mulai dari alkohol, bawang putih, dan terakhir ganja. Soal ganja ini, bahkan menjadi-jadi karena dipaparkan secara langsung oleh seorang ilmuwan asal Aceh.

Adalah Profesor Musri Musman, peneliti ganja dari Universitas Syah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Aceh yang meyakini bahwa ganja berpotensi menjadi obat penangkal virus Corona. Lebih ilmiah, Musri menjelaskan bahwa kemampuan ini disebabkan ganja memiliki kandungan senyawa atau ekstrak bernama Cannabidiol atau CBD. CBD dinilai mampu menghentikan pengeluaran antibodi berlebihan.

Musri lantas menyebut, bahwa pada penyakit asma, herpes dan paru-paru, kandungan ekstrak ganja mampu mereduksi penyakit tersebut sehingga memberikan kesembuhan. Karena itulah Musri yakin pola kerja ekstrak ganja terhadap virus Corona juga akan sama seperti itu.

Hanya persoalannya  Musri belum meneliti sendiri kemampuan ekstrak ganja untuk mengobati COVID-19 , namun dia tetap meyakini teorinya tersebut dengan  berpedoman terhadap hasil penelitian yang sudah dilakukan terhadap sejumlah penyakit.

Bagaimana Sampai Teori Tentang Ganja Sebagai Anti Corona Berkembang?

Gambar : Kominfo

Isu tentang penggunaan ganja sebagai obat covid-19 memang bukan isu baru dan sudah berkembang sebulan terakhir. 

Dari jejak digital, pada awal Februari sudah beredar konten bahwa Ganja digunakan sebagai obat virus corona di Thailand. Konten tersebut akhirnya dianggap sebagai misleading content karena sebenarnya berita tersebut mewartakan bukan penggunaan ganja namun obat anti flu dan juga anti HIV oleh pemerintah Thailand.

Soal ganja dan virus corona juga menjadi berita menarik dari Belanda. Diberitakan bahwa warga Belanda  malah banyak yang mengantri di depan toko-toko yang menjual ganja di saat isu lockdown untuk menghindari penyebaran COVID-19 di Negeri Kincir Angin tersebut.

Apakah sebagai pengobatan covid-19? Bukan. Dari berita tersebut ternyata pembelian ganja bukan digunakan untuk melawan covid-19, tetapi untuk menjaga agar stamina para penggunanya tetap terjaga saat menghabiskan waktu di masa lockdown jadi memang bukan sebagai pengobatan covid-19. Beberapa anak muda membelinya agar bisa bermain playstation atau menonton film dalam jangka waktu yang lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline