Sebagai pemimpin tim, seorang skipper adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kondisi moral kesebelasannya.
Saya suka saat kompasianer Tilaria Padika menuliskan dan mengkritik respon beberapa pihak yang menggoreng serta menjadikan peluru politik hampa untuk menyerang pemerintahan Joko Widodo karena tulisan "Made in Indonesia" pada kardus-kardus alat pelindung diri (APD) di Balaikota DKI.
Mengapa dalam situasi seperti ini, hal tersebut masih dipersoalkan?
Di dalam keadaan tersebut, respon yang menyejukan datang dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ketika melihat APD dengan tulisan Made In Indonesia berupa baju coverall Ganjar hanya berkomentar pendek.
"Yang menarik, ini diambil dari China, ternyata ini Made in Indonesia. Ini sesuatu produk yang luar biasa, semoga ini jadi pembelajaran," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (24/3/2020).
Ketika mengatakan bahwa produk ini luar biasa, Ganjar tentu bermaksud bahwa APD memang sangat dibutuhkan saat ini.
Sehingga ketika mengatakan bahwa ini sebagai pembelajaran, Ganjar ingin mengatakan bahwa ke depannya Indonesia perlu belajar sehingga meskipun produknya didatangkan dari China, tetapi seharusnya Indonesia juga bisa memproduksi sendiri dalam jumlah yang massal kan? Soal ini, jawabannya ada di bagian akhir tulisan.
Yang pasti, jelas sekali Ganjar tidak ingin memperpanjang polemik apalagi mempolitisasinya, Ganjar ingin hal ini harus "dilewatkan" dengan menggunakan frasa "pembelajaran" di dalamnya. Cukup Bijak.
Ketrampilan seorang publik figur sangat dibutuhkan saat ini. Sebagai seorang kepala daerah, Ganjar tentu ingin menenangkan publik, sehingga fokusnya kepada penanganan bukan mempersoalkan sesuatu yang tidak begitu penting saat ini. Rasanya, itulah peran yang dibutuhkan bangsa saat ini terlebih dari seorang pemimpin.